Setiap Mau Dikeruk, Buldoser Mati

Setiap Mau Dikeruk, Buldoser Mati
MAKAM MBAH PRIOK: Makam keramat Habib Hasan bin Muhammad al Haddad (mbah Priuk) di Koja, Jakarta Utara, kemarin (15 April 2010) banyak didatangi warga untuk berdoa. Foto; Thomas Kukuh Aquino / JAWA POS
Kemarin, pukul 16.00, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono datang berziarah. ’’Para pejabat dan bahkan Presiden seperti KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur juga berziarah ke sini. Ini bukti bahwa makam ini, utamanya Mbah Priok, tidak pernah dipindahkan ke mana-mana. Jadi klaim bahwa Makam Mbah Priok sudah dipindah ke Semper sama sekali tidak benar,’’ ujar Habib Salim Al Haddad, keturunan Mbah Priok, di sela-sela menerima kunjungan Gubernur DKI Fauzi Bowo di Makam Keramat Mbah Priok, kawasan Koja, Jakarta Utara, kemarin.

Menurut Salim, ziarah ini menunjukkan makam Mbah Priok tidak dipindahkan. ’’Karena itu, pengajian rutin setiap malam Jumat (tadi malam, Red) tetap berlangsung. Ini untuk memberi kesempatan bagi peziarah yang banyak datang dari luar kota. Jumlah peziarah bisa di atas 1.000 orang,’’ beber dia.

Seorang jamaah yang dikenal sebagai pengurus Makam Mbah Priok, Bambang Setiawan, menambahkan, klaim pemindahan makam itu mengambil dasar kuburan warga yang dulu bernama Koja Selatan.

Sebelum 1990, kata Bambang, ada generasi Mbah Priok yang memberi wakaf kepada warga sekitar Koja berupa tanah kuburan atau sebagai TPU. Tapi pengelolaan TPU ini diambil alih oleh Pemprov DKI Jakarta. ’’Karena itu, Pemda mudah membongkar TPU ini untuk dipindah ke TPU Semper pada 1997. Tak sampai setahun, Pemda rupanya ingin memindahkan juga makam Mbah Priok,’’ jelas Bambang. Walaupun warga dan jamaah melawan, lanjut Bambang, saat itu buldoser Pemda sempat mengeruk tanah makam. ’’Anehnya, setiap mau mengeruk, tiba-tiba mesin buldoser mati. Ada tiga buldoser. Ketiga-tiganya mati. Tak lama kemudian, para pemangku jabatan yang menyiapkan sembilan peti jenazah dikabarkan meninggal,’’ cerita dia.

Keanehan serupa, tambah Bambang, terjadi saat bentrok Rabu (13/4) kemarin. Saat ratusan Satpol PP merangsek masuk dan dua buldoser berhasil merobohkan dua kotak dinding kluster, buldoser langsung mati. ’’Anehnya lagi, anggota Satpol PP lari tunggang langgang seperti melihat sesuatu yang menakutkan. Makanya waktu serangan pertama, kami berhasil memukul mundur Satpol PP. Kalau realitasnya, itu mustahil terjadi.

KLAIM makam Mbah Priok sudah dipindahkan ke TPU Semper, Jakarta Utara, dinilai sebagai kebohongan publik. Makam ulama yang bernama asli Habib Hasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News