'Setiap Napas Anak Saya Harus Diganti dengan Uang'

'Setiap Napas Anak Saya Harus Diganti dengan Uang'
'Setiap Napas Anak Saya Harus Diganti dengan Uang'
Shafa dirawat di rumah sakit itu sejak Oktober 2010. Ketika dijenguk Menkes Senin lalu (1/8), dia sedang dalam proses dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Hingga kemarin (5/8), Shafa masih terbaring di ICU RSCM.

 

Di saat Shafa tengah beristirahat kemarin siang, di ruang tunggu basement gedung A RSCM, ibunya, Wina, dengan setia menunggu. Beberapa kali perempuan 38 tahun itu terlihat menyeka keringat di wajahnya. Suhu udara di ruangan berukuran 6 x 6 meter persegi itu memang membuat gerah tubuh. Satu kipas angin tak mampu melawan panasnya hawa di ruangan tersebut.   

 

"Saya tak boleh meninggalkan anak saya. Takut kalau sewaktu-waktu dipanggil," kata perempuan yang tinggal di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, itu.

 

Setiap Shafa menangis Wina harus segera lari ke lantai 6 gedung A, tempat buah hatinya itu dirawat. Jika tidak ada panggilan dari Shafa, dia beristirahat meski sekadar rebahan di kasur lipat tipis yang selalu dia bawa.

 

Sudah hampir sepuluh bulan Wina Meiliah berada di rumah sakit karena harus mendampingi secara total putri bungsunya, Shafa, 4, yang diserang penyakit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News