'Setiap Napas Anak Saya Harus Diganti dengan Uang'
Sabtu, 06 Agustus 2011 – 08:08 WIB

'Setiap Napas Anak Saya Harus Diganti dengan Uang'
Shafa dirawat di rumah sakit itu sejak Oktober 2010. Ketika dijenguk Menkes Senin lalu (1/8), dia sedang dalam proses dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Hingga kemarin (5/8), Shafa masih terbaring di ICU RSCM.
Di saat Shafa tengah beristirahat kemarin siang, di ruang tunggu basement gedung A RSCM, ibunya, Wina, dengan setia menunggu. Beberapa kali perempuan 38 tahun itu terlihat menyeka keringat di wajahnya. Suhu udara di ruangan berukuran 6 x 6 meter persegi itu memang membuat gerah tubuh. Satu kipas angin tak mampu melawan panasnya hawa di ruangan tersebut.
"Saya tak boleh meninggalkan anak saya. Takut kalau sewaktu-waktu dipanggil," kata perempuan yang tinggal di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, itu.
Setiap Shafa menangis Wina harus segera lari ke lantai 6 gedung A, tempat buah hatinya itu dirawat. Jika tidak ada panggilan dari Shafa, dia beristirahat meski sekadar rebahan di kasur lipat tipis yang selalu dia bawa.
Sudah hampir sepuluh bulan Wina Meiliah berada di rumah sakit karena harus mendampingi secara total putri bungsunya, Shafa, 4, yang diserang penyakit
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu