'Setiap Napas Anak Saya Harus Diganti dengan Uang'
Sabtu, 06 Agustus 2011 – 08:08 WIB
Perempuan kelahiran Jakarta, 7 Mei 1973, itu menjelaskan, Shafa sudah tidak terlalu rewel jika dibandingkan dengan ketika dirawat di RS St Carolus. Padahal, saat di St Carolus, Shafa diperbolehkan membawa semua mainan yang ada di rumah meski dirawat di ruang ICU yang harus steril.
Tapi, setelah dirawat di RSCM, Wina mengatakan bahwa pihak rumah sakit tidak memperkenankan pasien membawa mainan seperti boneka. Tapi, lanjut Wina, suasana ICU di RSCM-lah yang membuat anak ketiganya itu sedikit lebih tenang. Jarang menangis.
Wina menjelaskan, di ICU RSCM Shafa dirawat di ruangan khusus anak-anak. Berbeda dengan di RS St Carolus yang bercampur dengan pasien dewasa. "Di Carolus dulu Shafa sempat melihat orang-orang dengan berbagai penyakit. Bahkan, dia juga pernah melihat pasien cuci darah," kata anak ketiga di antara enam bersaudara itu.
Tapi, sekarang setelah dirawat di ruang khusus anak-anak Shafa terlihat sedikit lebih tenang. Dia hanya sedikit rewel menjelang beduk magrib berbunyi.
Sudah hampir sepuluh bulan Wina Meiliah berada di rumah sakit karena harus mendampingi secara total putri bungsunya, Shafa, 4, yang diserang penyakit
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408