'Setiap Napas Anak Saya Harus Diganti dengan Uang'
Sabtu, 06 Agustus 2011 – 08:08 WIB
Setelah dirujuk ke RSCM mulai Senin lalu (1/8), Wina mengatakan bahwa kondisi putrinya belum mengalami perkembangan berarti. Terkait upaya dokter yang melakukan terapi kepada Shafa, Wina menuturkan, sejatinya hal yang sama juga pernah dilakukan di RS St Carolus. Meski begitu, Wina berharap agar tenaga medis di RSCM bisa segera menyembuhkan Shafa.
Wina menuturkan, terapi yang dilakukan untuk putrinya adalah mengganti ventilator dengan mesin oksigen biasa. "Kadar oksigennya juga dikurangi," ujar Wina. Terapi terbaru dilakukan mulai Rabu (3/8) pukul 14.30 hingga Kamis (4/8) pukul 09.00. Setelah Shafa menjalani terapi pelepasan ventilator itu, Wina mengatakan bahwa putrinya kembali KO.
Setelah beristirahat sebentar, Shafa mengeluh dadanya sesak. Akhirnya terapi itu dihentikan. Meskipun mendapatkan keluhan tersebut, Wina tetap gigih memompa semangat Shafa agar giat latihan bernapas tanpa mengguakan mesin. "Jika tidak, dia bisa ketergantungan menggunakan mesin," jelas dia.
Ketika Shafa ngambek dan ogah latihan bernapas, Wina harus mengeluarkan jurus-jurus jitu untuk membujuk Shafa. Di antaranya, dengan iming-iming membelikan busana lebaran yang serba pink. Bocah kelahiran 30 Desember 2006 itu fanatik dengan warna pink.
Sudah hampir sepuluh bulan Wina Meiliah berada di rumah sakit karena harus mendampingi secara total putri bungsunya, Shafa, 4, yang diserang penyakit
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408