'Setiap Napas Anak Saya Harus Diganti dengan Uang'
Sabtu, 06 Agustus 2011 – 08:08 WIB
Upaya Wina mendampingi Shafa bisa dibilang total. Ketika Shafa masih riang dan belum sakit, perhatian Wina terbelah antara pekerjaan dan anak. Shafa saat itu diasuh oleh seorang pembantu.
Tapi, setelah Shafa diserang GBS, agar total mendampingi, Wina keluar dari pekerjaannya sebagai staf keuangan di sebuah perusahaan asuransi swasta. "Biarlah sekarang saya di sini menunggu total perawatan anak saya. Suami juga sangat mendukung," kata dia.
Di satu sisi, keputusan keluar dari pekerjaan tepat karena Shafa bisa terpantau lebih optimal. Tapi, di sisi lain, sumber keuangan untuk biaya penyembuhan Shafa hanya bergantung kepada Zulkarnain dan para donatur.
Wina menuturkan, usaha suaminya menggaet donatur, antara lain, dilakukan melalui blogspot dan situs jejaring Facebook. Wina sedikit tertutup saat ditanya berapa rekening yang masuk dari jalan tersebut. Dia hanya mengatakan, sumbangan donator berkisar Rp 1 juta hingga Rp 5 juta.
Sudah hampir sepuluh bulan Wina Meiliah berada di rumah sakit karena harus mendampingi secara total putri bungsunya, Shafa, 4, yang diserang penyakit
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408