Setiawan Djody Kembali Bermusik setelah Sukses Jalani Ganti Hati
Lebih Baik Mati Sambil Teriak daripada Mati Menua
Minggu, 01 Januari 2012 – 16:00 WIB

Setiawan Djody bersama Iwan Fals dan Sawung Jabo pada saat Kantata Barock tampil di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jum'at (30/12). Foto : Arundono/JPNN
Di balik lantangnya suara dan lincahnya jemari memainkan gitar merahnya, pria yang juga pengusaha minyak itu mengakui minta izin kepada dokter sebelum manggung. Intinya, apakah dirinya tetap bisa meneruskan hobi bermain musik atau tidak.
Dia merasa gembira karena sang dokter mengatakan tidak ada larangan untuk melakukannya. Meski demikian, sang dokter tetap memberikan beberapa pantangan. Salah satunya agar tidak mengambil nada vokal (oktaf) tinggi. "Katanya baru boleh setelah tiga tahun (pascaoperasi)," ujar suami Etty itu.
Dalam beberapa kali sesi latihan hingga geladi resik, pantangan sang dokter dapat dilewati. Tapi, apa daya, atmosfer konser yang berhasil menjual lebih dari 50 ribu tiket itu begitu tinggi. Totalitas bermusik di atas pentas pun tergugah. "Begitu lagu Nyanyian Jiwa sama Mata Dewa itu, saya ambil nada tinggi dan lepas. Mudah-mudahan tidak apa-apa," harapnya, lantas tersenyum.
Meski demikian, bukan berarti tidak melakukan upaya protektif terhadap kondisi kesehatannya. Tidak seperti Iwan Fals atau Sawung Jabo yang lebih terbuka melayani permintaan salaman atau sekadar foto dengan penggemar, dia lebih selektif.
Setelah cukup lama vakum dari berbagai aktivitas karena sakit, musikus dan pengusaha Setiawan Djody kembali menggelar konser di Gelora Bung Karno
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara