Setiawan Djody setelah Setahun Operasi Ganti Hati (1)
Rancang Tur Kantata Bersama Iwan Fals
Minggu, 04 Juli 2010 – 09:14 WIB
Saat ini, meski tidak terlampau ketat, Setiawan Djody masih membatasi kegiatannya. Terutama, jika harus bertemu dan berkumpul dengan banyak orang. Termasuk ketika salah satu sahabatnya Presiden ke-4 RI Abdurrahman wahid Gus Dur meninggal dunia sekitar akhir tahun lalu, Djody juga hanya bisa mendoakan dari rumah.
Mantan asisten Gus Dur semasa presiden Al Zastrouw Ngatawi lah yang mengabari Setiawan Djody pertama kali. "Iyo, tapi kosek yo, iki aku yo durung setahun, durung tentu iso survive, titip salam wae karo keluarga (iya, tapi nanti dulu ya, ini saya juga belum satu tahun, belum tentu bisa bertahan, titip salam saja sama keluarga," pesan cucu pahlawan nasional DR Wahidirin Sudiro Husodo tersebut, saat itu.
Umumnya, hingga 2-3 tahun setelah operasi ganti hati, seseorang masih harus ekstra hati-hati menjaga kondisinya. Setiawan Djody pun telah diingatkan oleh sejumlah orang terkait hal ini, termasuk oleh Dirut PLN sekaligus chairman Jawa Pos Dahlan Iskan yang sempat pula menjalani operasi ganti hati. "Iya Mas saya akan hati-hati, tapi sampeyan (anda, Red) juga hati-hati," ujarnya, mengulang tanggapannya, lantas tertawa.
Dia menegaskan, kalau dirinya hingga saat ini sama sekali tidak takut terhadap kematian. Menurut dia, kematian sesungguhnya adalah kehidupan di alam yang yang lain, yaitu alam kubur dan akherat. "Saya siap, bukan siap mati, tapi siap hidup yang lebih luas lagi," tandas lulusan pascasarjana Filsafat Universitas California, Amerika Serikat itu.
Sekitar setahun yang lalu, tepatnya 14 Juni 2009, pemusik sekaligus pebisnis Setiawan Djody menjalani operasi ganti hati di Rumah Sakit Siloam Gleneagles,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408