Setjen DPR Sempat Buat Pengadaan Multivitamin Rp2 Miliar, Ini Hasil Akhirnya
![Setjen DPR Sempat Buat Pengadaan Multivitamin Rp2 Miliar, Ini Hasil Akhirnya](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/10/01/gedung-dpr-foto-ricardojpnncom-56.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengakuinya memang menganggarkan pengadaan multivitamin senilai Rp2 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021.
Proses lelang pun telah dibuat. Melalui proses lelang cepat diperoleh pemenang dengan angka Rp 1.773.000.000.
Namun, kata dia, pengadaan multivitamin diperuntukkan bagi para pegawai yang bekerja di lingkungan DPR RI resmi dibatalkan.
Alumnus Institut Sains dan Teknologi Nasional itu menyebut Setjen DPR mendengar masukan publik, sehingga membatalkan pengadaan multivitamin.
"Setelah mendengar masukan publik terutama keinginan dari teman-teman wartawan di DPR tadi pagi, saya putuskan untuk dibatalkan," tutur Indra kepada wartawan di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (2/9).
Adapun, pengadaan multivitamin senilai Rp 2 miliar diperuntukkan bagi 1.308 ASN, Pamdal 1.486 orang, dan petugas kebersihan dan keamanan 718 orang. Semuanya tercatat berada di lingkungan DPR.
"Sama sekali tidak ada kaitannya dengan anggota DPR, karena anggota DPR sudah dicover oleh asuransi," tutur Indra.
DPR melalui Sekretariat Jendral (Setjen) melakukan pengadaan multivitamin senilai Rp2 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021.
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar menyebut pihaknya memang menganggarkan pengadaan multivitamin senilai Rp2 miliar dari APBN tahun 2021.
- 11 Rekomendasi Penyelesaian Honorer, Pemerintah & DPR RI Perlu Mendengar
- Bappenas Minta Tambah ASN & Kantor Baru di Tengah Efisiensi Anggaran, Hillary: Apa Urgensinya?
- Vonis Harvey Moeis Diperberat, Komisi III DPR: Ini Tamparan untuk Kejaksaan
- Polda Babel Sukses Berantas Geng Motor, Sahroni: Strateginya Patut Dicontoh
- Komisi IV Tunda Pembahasan Efisiensi Anggaran Bareng Mitra, Ini Masalahnya
- Menteri Iftitah Tetap Yakin Bisa Kembangkan Kawasan Transmigrasi Meski Anggaran Terbatas