Setnov Bakal Keok Lawan Imigrasi di PTUN, Nih Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menilai gugatan Setya Novanto ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta guna mempersoalkan keputusan pencegahan yang dikeluarkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) merupakan tindakan salah alamat.
Sebab, Ditjen Imigrasi memasukkan nama ketua DPR itu ke dalam daftar cegah berdasar permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tengah menangani kasus e-KTP. “Sangat sangat sangat salah alamat,” kata Boyamin kepada JPNN, Minggu (5/11).
Berdasar surat permintaan dari KPK, Ditjen Imigrasi memasukkan nama ketua umum Golkar itu ke dalam daftar cegah pada 2 Oktober 2017. Selanjutnya, Novanto menggugat keputusan Ditjen Imigrasi ke PTUN Jakarta pada 20 Oktober lalu.
Boyamin menjelaskan, semestinya Setnov -panggilan Novanto- menggugat KPK lewat jalur praperadilan. Karena itu, Boyamin meyakini PTUN Jakarta akan menolak gugatan Novanto terhadap Ditjen Imigrasi itu. “Kalau ini saya yakin seyakin-yakinnya akan kalah,” katanya.
Lebih lanjut Boyamin mengatakan, pencekalan adalah bagian dari penyidikan KPK. Sedangkan Ditjen Inigrasi hanya meneruskan permintaan pencegahan.
Menurut dia, jika Ditjen Imigrasi tidak melakukan pencegahan sesuai permintaan KPK, maka itu bisa dianggap menghalangi penyidikan dan menyalahgunakan wewenang. “Jadi (keputusan pencegahan, red) bukan semata-mata keputusan mandiri dari Ditjen Imigrasi,” tegasnya.(boy/jpnn)
Ditjen Imigrasi memasukkan nama Setya Novanto ke dalam daftar cegah karena ada permintaan KPK yang sedang mengusut kasus korupsi e-KTP.
Redaktur & Reporter : Boy
- Kasus Investasi Fiktif Ratusan Miliar, KPK Jebloskan Eks Dirut Taspen Kosasih ke Sel
- KPK Geledah Rumah Hasto, Ronny PDIP: Tidak Ditemukan Bukti Signifikan
- Bantah Kabar Dirut Mangkir dari Panggilan KPK, Hutama Karya Siap Kooperatif & Terbuka
- Geledah 2 Rumah Hasto Kristiyanto, KPK Menyita Sejumlah Barang Ini
- Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa Anggota DPR Fraksi Gerindra Ini
- Sebut KPK Tak Temukan Apa-Apa di Rumah Hasto, Pengacara: Sebenarnya Apa yang Dicari?