Setop Intimidasi Warga Rohingya!
jpnn.com, MYANMAR - Pemerintah Myanmar harus berhenti menganaktirikan etnis Rohingya yang tinggal di wilayah Negara Bagian Rakhine.
Kalau tidak mau, mereka yang selalu ditekan, dibatasi wilayah geraknya, bisa bergabung dengan kelompok militan yang bakal mengacaukan stabilitas negara tersebut.
Itulah sebagian solusi yang ditawarkan Kofi Annan untuk pemerintah Myanmar kemarin (24/8).
Mantan Sekjen PBB tersebut memimpin komisi khusus yang menyelidiki perlakuan pemerintah Myanmar terhadap Rohingya.
Etnis muslim di Myanmar itu dikabarkan direpresi militer.
"Jika keluhan populasi lokal (Rohingya, Red) diabaikan, mereka akan menjadi lebih rentan untuk direkrut kelompok ekstremis," bunyi salah satu poin dalam laporan yang berjudul Towards a Peaceful, Fair and Prosperous Future for the People of Rakhine itu.
Komisi tersebut dibentuk tahun lalu dan ditunjuk langsung oleh penasihat negara Myanmar Aung San Suu Kyi.
Annan juga meminta pelaku pelanggaran HAM terhadap etnis Rohingya mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pemerintah Myanmar harus berhenti menganaktirikan etnis Rohingya yang tinggal di wilayah Negara Bagian Rakhine.
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan