Setop Intimidasi Warga Rohingya!
Yang dimaksud adalah operasi militer Oktober tahun lalu. Saat itu, 87 ribu etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.
Ratusan orang lainnya dibunuh dan tak terhitung jumlah perempuan yang diperkosa ramai-ramai.
Situasi di Rakhine kembali memanas setelah 12 Agustus lalu pemerintah menerjunkan pasukan militer untuk melakukan operasi pembersihan.
Imbasnya, sekitar 3.500 etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh karena takut tragedi tahun lalu terulang.
Mereka kini berada di penampungan di Cox's Bazaar, Bangladesh.
Banyak yang tidur beratap langit karena penampungan di kota tersebut sudah begitu penuh.
Belasan perahu yang berusaha menyeberang ke Bangladesh sudah dikembalikan ke Myanmar.
"Meski Myanmar memiliki hak penuh untuk mempertahankan wilayahnya, militerisasi besar-besaran tidak akan membawa perdamaian di area tersebut," bunyi laporan itu.
Pemerintah Myanmar harus berhenti menganaktirikan etnis Rohingya yang tinggal di wilayah Negara Bagian Rakhine.
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan