Setop Obati Pasien COVID-19 Pakai Klorokuin! Ini Efek Sampingnya
jpnn.com, JAKARTA - Penggunaan obat anti-malaria klorokuin (chloroquine) untuk mengobati pasien COVID-19 telah dihentikan di beberapa rumah sakit Swedia.
Pasalnya, klorokuin memberikan efek samping seperti keram dan hilangnya penglihatan tepi
Rumah Sakit Universitas Sahlgrenska menghentikan penggunaan klorokuin dalam pengobatan COVID-19 sekitar dua minggu lalu.
"Ada laporan dugaan efek samping yang lebih serius daripada yang kita duga," kata Magnus Gisslen, seorang profesor dan kepala dokter di klinik infeksi Rumah Sakit Universitas Sahlgrenska, seperti dilansir laman WebMD, Senin (20/4).
"Kami tidak bisa mengesampingkan efek samping yang serius, terutama dari jantung, dan itu adalah obat yang dosisnya keras. Selain itu, kami tidak memiliki bukti kuat bahwa chloroquine memiliki efek pada COVID-19," tambah Magnus Gisslen.
Tidak ada obat khusus yang digunakan untuk mengobati COVID-19 tetapi beberapa orang telah menganjurkan penggunaan obat anti-malaria chloroquine dan hydroxychloroquine.
Penggunaan hydroxychloroquine untuk mengobati COVID-19 telah disetujui bulan lalu oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS, meskipun studi ilmiah dari dua obat anti-malaria telah menghasilkan hasil yang beragam.
Sebagai contoh, satu studi menemukan obat ini tidak memberikan manfaat tambahan untuk pasien COVID-19 yang sudah menerima obat antivirus.(fny/jpnn)
Penggunaan obat anti-malaria klorokuin untuk megobati pasien COVID-19 telah dihentikan di beberapa rumah sakit Swedia.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Fany
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya