Setor Rp 20 Juta, Jadi \'\'Karyawan\'\' BPJS

jpnn.com - SEJUMLAH warga Kota Tulungagung diduga menjadi korban penipuan. Modusnya, mereka diminta menyetorkan uang puluhan juta untuk bisa menjadi karyawan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Hingga berita ini dimuat, tidak satu pun di antara sekitar 22 orang yang sudah menyerahkan uang terbukti yang menjadi karyawan di lembaga yang dulu bernama Jamsostek tersebut.
Tn, salah seorang warga Desa Ngubalan, Kecamatan Kalidawir, mengaku anaknya menjadi korban penipuan. Dia menerima ajakan seorang perangkat desa setempat. Seseorang berinisial Bs, warga Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, mengaku bisa memasukkan anaknya menjadi karyawan BPJS Ketenagakerjaan. Namun, dia harus menyetorkan uang Rp 20 juta.
''Sebagai uang muka, kami menyetorkan Rp 10 juta. Ada empat orang lainnya, termasuk anak perangkat desa itu, yang bergabung,'' akunya. Setelah uang Rp 10 juta itu diserahkan, oknum tersebut melakukan diklat kepada calon karyawan. Agar terlihat sungguhan, oknum juga melakukan diklat di kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tulungagung. Diklat itu dilakukan enam kali pertemuan.
Merasa tertipu oleh oknum berinisial Bs tersebut, warga langsung mendatangi rumah terduga. Sayangnya, Bs mengaku hanya sebagai perantara. Uang yang disetorkan diserahkan kepada Bg, warga Kecamatan Tulungagung.
Saat dikonfirmasi, Kepala Operasional BPJS Ketenagakerjaan Tulungagung Hendro Suprayogi mengaku tidak mengetahui kronologinya. Hanya, beberapa waktu lalu dia diminta sejumlah oknum untuk mendiklat beberapa remaja. Namun, dia tidak mengetahui maksud dan tujuannya. ''Ya, hanya kami diklat mengenai BPJS. Itu pun permintaan sejumlah oknum. Mengenai uang, kami tidak tahu-menahu,'' akunya.
Hendro menjelaskan bahwa tidak mudah menjadi karyawan BPJS. Sebab, pengumuman dilakukan melalui internet, bukan pengajuan proposal seperti yang terjadi saat ini. Selain itu, BPJS tidak pernah mengutip uang kepada calon karyawan. (nva/ris/JPNN/c19/any)
SEJUMLAH warga Kota Tulungagung diduga menjadi korban penipuan. Modusnya, mereka diminta menyetorkan uang puluhan juta untuk bisa menjadi karyawan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 2 Tahanan yang Kabur dari LPKA Mamuju Ditangkap Polres Majene
- Tragis Kematian Pria di Apartemen Cengkareng Jakbar
- Sebelum Buat Video Permintaan Maaf, Sukatani Ternyata Didatangi Polisi
- Kapolres-Pj Bupati Empat Lawang Tinjau Dapur MBG Buntut Temuan Ulat Dalam Ompreng
- Menjelang Ramadan, Polisi Gerebek Warung Tuak dan Manisan di Musi Rawas, Ini Hasilnya
- Hari Pertama Kerja, Rano Langsung Rencanakan Penggusuran Warga Bantaran Kali Krukut