Setor Rp 59,5 Juta, Ternyata Tak Juga Diangkat Jadi PNS
jpnn.com, PAMEKASAN - Penipuan berkedok penerimaan PNS masih saja terjadi. Wahyudi Abdullah, warga Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan, Jatim mengaku ditipu oknum ASN yang bertugas di lingkungan Dinas Pendidikan (Dispendik) Pamekasan.
Kepada Jawa Pos Radar Madura (JPRM), Didik -sapaan akrab Wahyudi Abdullah- menyatakan, dugaan penipuan tersebut terjadi pada 2014.
Saat itu, dia kenal dengan ASN di lingkungan dispendik berinisial M.
M merupakan penilik luar sekolah Dispendik Pamekasan yang ditugaskan di Kecamatan Pakong. M menawarkan jasa pengangkatan guru PNS kepada Didik.
Kebetulan, Didik memiliki teman yang istrinya mengajar. Tawaran itu diterima untuk memuluskan istri temannya sebagai PNS.
Lalu, M meminta uang kepada Didik dengan jumlah beragam.
Jika dikalkulasi, uang yang diberikan Didik kepada M mencapai Rp 59.500.000.
Meski uang itu sudah diberikan, hingga sekarang, istri teman Didik tak kunjung menjadi PNS.
Penipuan berkedok penerimaan PNS masih saja terjadi. Wahyudi Abdullah, warga Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan, Jatim mengaku ditipu oknum ASN yang
- Nia Daniaty Ogah Bayar Ganti Rugi Korban Penipuan CPNS Bodong Sang Anak
- Setelah Harus Bayar Ganti Rugi Rp 8,1 Miliar, Nia Daniaty Takut Rumahnya Dieksekusi
- Dugaan Penipuan CPNS Kemenkumham di Banyumas Terungkap, Ini Pelakunya
- UT Buka Lowongan CPNS 2023 & PPPK, Tersedia 164 Formasi, Ini Perinciannya
- Ayah Rela Bayar Rp 226 Juta Demi Anak Diangkat jadi PNS, Eh Ternyata Amsyong
- Kasus Penipuan CPNS & PPPK oleh Anggota DPRD Ini SP3, Kombes Yuliyanto Ungkap Alasannya