Setuju dengan Prabowo, PSI: Arah Pembangunan Keliru di Era SBY
jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi mengaku setuju dengan pernyataan Prabowo Subianto mengenai arah pembangunan yang keliru sejak era reformasi. Menurut dia, kekeliruan tersebutlah yang telah diperbaiki Presiden Jokowi.
"Kami sepakat pada bagian bahwa ada salah kelola di era pemerintahan sebelumnya dimana kini kesalahan dalam mengelola negara itu diperbaiki oleh Jokowi dan mulai membuahkan hasil," kata Dedek.
Dedek menyoroti merosotnya pertumbuhan ekonomi setelah berakhirnya commodity boom yang berdampak naiknya harga minyak sawit dan batu bara.
"Setelah commodity boom selesai, seperti tidak ada langkah antisipasi yang berarti sehingga pertumbuhan ekonomi kita terus merosot. Apabila merosot sampai tiga persen, kita diambang resesi. Di tangan pak Jokowi, pelan-pelan trend pertumbuhan meningkat lagi padahal trend pertumbuhan dunia sedang merosot," sambung Dedek.
Dedek juga menyoroti meroketnya ketimpangan di era pemerintahan SBY yang kini sudah turun. "Jadi pertumbuhan kita yang sekitar enam persen itu bukan pertumbuhan berkualitas karena menyebabkan naiknya ketimpangan," sambung Dedek.
BPS mencatat bahwa ketimpangan meningkat paling tajam di era SBY sejak bergulirnya era reformasi, yakni dari 0,33 pada 2004 menjadi 0,41 pada 2014. "Nah, ketimpangan inilah yang kini sedang dibenahi Pak Jokowi dan beliau sukses menurunkan ketimpangan menjadi 0,38 hari ini," tutup Dedek. (dil/jpnn)
Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi mengaku setuju dengan pernyataan Prabowo Subianto mengenai arah pembangunan yang keliru
Redaktur & Reporter : Adil
- Dikabarkan Belum Lapor LHKPN, Raffi Ahmad: Lagi Proses
- Presiden Prabowo Buka Akses Pasar Bagi Produk Asal Peru
- Kaesang Yakin 70 Persen Pemilih Sragen Pilih Sigit-Suroto
- Mendes Yandri Meminta Desa se-Kabupaten Serang untuk Bekerja Keras
- Kembali ke Solo, Kaesang Perkenalkan Respati-Astrid kepada Warga Pucang Sawit
- Anggap Menteri Hukum Tak Cermat Teken Aturan, Pimpinan GPK Mengadu ke Presiden Prabowo