Setuju Penetapan tapi Bukan Orang Parpol
Yusril Ihza Mahendra tentang Gubernur DIY
Kamis, 24 Februari 2011 – 18:44 WIB
Dia mencontohkan Kerajaan Kelantan di Malaysia. Seorang calon raja yang menjadi politisi tidak bisa dicalonkan menjadi raja. Dengan alasan, keterwakilan rakyat tidak ada lagi. Yang ada hanya kepentingan politis.
"Melihat kasus di DIY, saya sangat setuju bila sultan ditetapkan sebagai gubernur. Otomatis, siapapun yang jadi sultan berarti dia gubernurnya," terangnya.
Diapun membantah anggapan DIY menganut sistem pemerintahan monarki konstitusional. Sebab, sejak DIY bergabung dengan NKRI, pemerintahan di Yogja berjalan sebagaimana pemerintahan di daerah lain sesuai UU pemda dan bukan kesultanan.
"Kita sering salah persepsi melihat DIY. Jangan karena Sultan Hamengkubowono IX wafat kemudian digantikan Hamengkubuwono X lantas disebut monarki. Kan cuma orangnya saja sultan, tapi sistem pemerintahannya ya seperti pemerintahan di daerah lainnya dan bukan kerajaan," ulas Yusril. (esy/jpnn)
JAKARTA--Gubernur Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) sebaiknya seorang sultan dan harus lepas dari partai politik. Ini agar sultan bisa menjadi milik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kabinet Zaken Pemerintahan Prabowo, Ujang: di Partai Banyak Ahli
- Survei TBRC: Elektabilitas Faiz -Suyono Ungguli Fallas -Ahmad di Pilkada Batang
- Pilkada Kian Dekat, BPJS Watch Ingatkan Kepala Daerah Lindungi Pekerja Badan Ad Hoc
- Ziarah Megawati ke Makam Imam Bukhari dan Legacy Bung Karno di Dunia Islam
- Disindir Pramono, Ridwan Kamil: Kalau Enggak Boleh Mimpi, ya Jangan Hidup
- Terus Bergerak, Tim Dozer Pasang 3.059 Spanduk Andalan Hati di Seluruh Desa se-Sulsel