Setya Novanto dan Golkar Seharusnya Sadar

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (Wasekjen PAN) Yandri Susanto mengatakan, Partai Golkar harus bisa melihat kondisi objektif untuk kepentingan kelembagaan DPR, menyusul status terkini Ketua DPR Setya Novanto yang dikurung KPK.
Menurut Yandri, kalau semua partai mendesak, tapi PG tidak mau, maka pergantian Ketua DPR tidak bisa terlaksana. Sebab, Undang-undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) memberikan kewenangan tersebut kepada partai asal ketua parlemen.
“Jadi, partai yang punya hak untuk menjadi Ketua DPR hari ini kan Golkar. Jadi, kalau misalnya Golkar tidak mau ya tidak akan terjadi itu,” kata Yandri di gedung DPR, Jakarta, Senin (20/11).
Menurut Yandri, di sisi pertama seharusnya Novanto harus menyadari bahwa dirinya sudah tidak bisa lagi menjalankan tugas sebagai Ketua DPR. Di sisi lain, Golkar sebagai yang diberi mandat untuk memimpin Ketua DPR tentu juga harus menyadarinya. “Jadi, tentu dua-duanya (harus sadar),” tegasnya.
Anggota Komisi II DPR itu menyatakan kondisi yang terjadi saat ini cukup mengganggu citra kelembagaan DPR. Karena itu, Yandri mempertegas bahwa Ketua DPR harus segera diganti. “Ya harus, bagusnya diganti,” katanya.
Namun, kata dia, semua saran yang ada dikembalikan lagi kepada PG yang punya kewenangan mengambil keputusan. Dia yakin, PG akan menerima usulan perlunya pergantian ketum oleh fraksi-fraksi yang ada di parlemen ini. “Ini bukan masalah suka atau tidak suka, tapi ini kan faktor objektif,” tegas Yandri. (boy/jpnn)
Kalau Partai Golkar tidak mau mengganti Setya Novanto sebagai Ketua DPR, maka tidak akan terlaksana.
Redaktur & Reporter : Boy
- DGB UI Minta Disertasi Bahlil Dibatalkan, Idrus Golkar Curiga Ada Pengaruh Politik
- Ahmadi Nur Supit Isyaratkan Regenerasi di SOKSI
- Serap Aspirasi Warga, Alia Laksono Hadiri Musrenbang Kecamatan Duren Sawit
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN
- Golkar Perintahkan Seluruh Kader yang Terpilih Jadi Kepala Daerah Wajib Ikut Retret
- Komisi III Bentuk Panja Pengawasan Impor, Legislator Golkar Singgung Modus Penyimpangan