Setya Novanto Dapat Keistimewaan, Bukti Hukum Masih Lemah
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menganggap perlakuan spesial yang didapat Setya Novanto di Lapas Sukamiskin membuktikan bahwa hukum kalah oleh kekuatan politik.
Terlebih, kata dia, bekas Ketua DPR RI itu mendapatkan fasilitas bukan pada umumnya bagi para tahanan.
"Secara hukum ditahan, secara politis dia berkeliaran ada apa? Karena hukum kita kalah sama politik," kata Jerry ketika dihubungi.
Menurutnya, kondisi yang terjadi di Lapas Sukamiskin itu seharusnya jadi pertanyaan besar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan Menteri Hukum dan HAM.
Apalagi, keduanya memiliki peran dalam penanganan permasalahan di Sukamiskin.
"Ya kalau case-nya seperti ini maka dipertanyakan bisa jadi nuansa politis sangat kuat sehingga hukum tak mampu berbuat apa-apa," sambungnya.
Jerry juga sangat menyayangkan kondisi yang dialami oleh lembaga yang menegakkan hukum itu.
"Sangat disayangkan. Memang pada umumnya negara miskin dan berkembang hukum masih tumpul dibanding negara maju hukummya tajam. Jadi siapapun dia jika salah maka tetap dihukum," kata dia.
Ombudsman RI melakukan sidak di Lapas Sukamiskin dan mendapati kamar tahanan Setya Novanto berbeda dari yang lain.
- Bekas Wali Kota Cimahi Ajay Priatna Bebas dari Lapas
- Bebas Bersyarat, Eks Menpora Imam Nahrawi Dikenakan Wajib Lapor
- Jokowi Tanggapi Pernyataan Eks Ketua KPK Agus Rahardjo soal Kasus Setnov
- Jokowi Mempertanyakan Maksud Pernyataan Agus Rahardjo
- Menduga Pernyataan Agus Rahardjo soal Perintah Jokowi di Kasus Setnov, Antara Kontroversi dan Agenda Politik
- Praktisi Hukum Sebut Pernyataan Agus Rahardjo Tendensius dan Bernuansa Politis