Setya Novanto: Saya Bukan Penjahat
jpnn.com, JAKARTA - Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi menuturkan kliennya sedih setelah (kembali) ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus korupsi e-KTP.
Pengakuan Novanto itu muncul setelah Fredrich bersua Novanto tak lama setelah mendapat berita pengumuman dari KPK.
"Mengapa saya harus dilakukan seperti ini, saya bukan penjahat, saya bukan melakukan sesuatu hal yang membahayakan negara," kata Fredrich menirukan ucapan Novanto, di Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (10/11) malam.
Pada perkara ini, KPK telah dua kali menetapkan Novanto sebagai tersangka. Penetapan tersangka pertama digugurkan pascaputusan praperadilan pada 29 September 2017.
Sekalipun demikian, hal itu tidak menjadi hambatan untuk KPK kembali menetapkan Novanto sebagai tersangka mega proyek e-KTP.
Fredrich menyebut, KPK terkesan hanya berani menindak orang sipil, seperti Novanto. Padahal pada beberapa kasus praperadilan lain, KPK tidak berani menetapkan kembali tersangka.
"Toh praperadilan yang dulu KPK kalah, kenapa enggak berani disentuh. Saya tanya kenapa nggak berani. Kenapa beraninya sama sipil, ini udah nggak benar. Kalau adil semuanya dong," ungkap Fredrich.
Lantas Fredrich juga mengkritik perlakuan yang dianggapnya tidak adil. Bahkan ketidakadilan ini bukan hanya menimpa Novanto.
Setya Novanto sedih diperlakukan KPK seperti ini. Novanto merasa tidak melakukan sesuatu yang membahayakan negara.
- Jokowi Tanggapi Pernyataan Eks Ketua KPK Agus Rahardjo soal Kasus Setnov
- Jokowi Mempertanyakan Maksud Pernyataan Agus Rahardjo
- Menduga Pernyataan Agus Rahardjo soal Perintah Jokowi di Kasus Setnov, Antara Kontroversi dan Agenda Politik
- Praktisi Hukum Sebut Pernyataan Agus Rahardjo Tendensius dan Bernuansa Politis
- Isu Jokowi Pernah Minta Kasus Setnov Dihentikan, Awiek PPP Mengaku Semua Pihak Kaget
- Alexander Sebut Arahan Jokowi untuk Hentikan Kasus Setnov Ditolak Pimpinan KPK