Setya Novanto Tersangka, Ini Masukan JK Untuk Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Korbid) DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Diketahui, JK merupakan mantan Ketum Partai Golkar.
Tujuannya, meminta masukan terkait kondisi terkini di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut, pascapenetapan Setya Novanto menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Tadi saya menyampaikan situasi terkini dan memohon arahan dari Pak JK selaku senior partai. Tentunya dalam rangka proses penyelesaian ke depan,"ujar Yorrys di Jakarta, Rabu (19/7) malam.
Menurut Yorrys, dalam pertemuan tadi, JK mengingatkan agar tidak terlalu reaktif menghadapi persoalan yang ada. Sebab hal tersebut dikhawatirkan justru akan berimplikasi secara nasional.
"Beliau mengatakan, coba tenang dan melakukan konsolidasi internal terlebih dahulu, terutama dari DPP," ucapnya.
JK kata Yorrys, juga berpesan agar DPP kembali membaca aturan organisasi sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
"Jadi harus kembali membaca aturan organisasi. Misalnya menghadapi situasi terburuk, apa yang harus kami lakukan. Nah dalam AD/ART itu ada dua mekanisme yang dipakai. Yaitu musyawarah nasional dan musyawarah nasional luar biasa," ucapnya.
Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Korbid) DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla.
- Tafsir Iqra
- Hadiri Senam Partai 60lkar, Richard Moertidjaya Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat
- Legislator Golkar Berharap Indonesia Lepas dari Middle Income Trap Lewat Hilirisasi Nikel
- Simak, Bahlil Buka-bukaan Soal Golkar Dapat Jatah 8 Menteri
- Bahlil Lahadalia Resmi Bergelar Doktor, Sarmuji: Berdampak Positif Bagi Kepemimpinan di Golkar
- Perekonomian Kendal Meningkat, Pengamat: Dico Pemimpin yang Berhasil