Seusai Debat Ketiga Capres, Prabowo Banjir Empati dari Milenial
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Milenial Muslim Bersatu (MMB) Khairul Anam mengatakan, Prabowo Subianto tidak bisa menyampaikan semua pengetahuannya secara terbuka ke publik karena kepentingan nasional.
Dia menocontohkan masalah Minimum Essential Force (MEF) atau standar kekuatan pokok TNI yang tidak tercapai.
"Itu semata-mata karena keterbatasan anggaran," kata Anam, dalam keterangannya, Senin (8/1).
Diketahui, anggaran itu tidak disetujui oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) karena adanya refocusing atau pengalihan anggaran karena pandemi Covid-19.
Menurut Anam, dalam debat ketiga capres tersebut Prabowo terlihat tidak ingin melakukan elaborasi terlalu dalam, karena akan menghantam sesama koleganya di kabinet .
Anam menuturkan bahwa hal inilah keterbatasan yang dimiliki Prabowo, sehingga terlihat diserang secara keras oleh dua paslon lainnya.
"Hal inilah yang membuat netizen dan publik, terutama milenial menaruh simpati, bahkan berempati kepada Prabowo," tuturnya.
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang, bahkan menyebut banyak emoji menangis dari netizen yang menunjukkan adanya empati besar kepada Prabowo.
Prabowo Subianto disebut banjir empati dari milenial setelah debat ketiga capres.
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN
- Guru Besar UI Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Babak Baru Diplomasi Indonesia
- Bohemian Blangkon
- Mendes Yandri Meminta Desa se-Kabupaten Serang untuk Bekerja Keras
- Anggap Menteri Hukum Tak Cermat Teken Aturan, Pimpinan GPK Mengadu ke Presiden Prabowo
- Suket Dipalsukan Cawagub Papua, Pria ini buat Surat Terbuka untuk Presiden Prabowo