Seusai Debat Ketiga Capres, Prabowo Banjir Empati dari Milenial

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Milenial Muslim Bersatu (MMB) Khairul Anam mengatakan, Prabowo Subianto tidak bisa menyampaikan semua pengetahuannya secara terbuka ke publik karena kepentingan nasional.
Dia menocontohkan masalah Minimum Essential Force (MEF) atau standar kekuatan pokok TNI yang tidak tercapai.
"Itu semata-mata karena keterbatasan anggaran," kata Anam, dalam keterangannya, Senin (8/1).
Diketahui, anggaran itu tidak disetujui oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) karena adanya refocusing atau pengalihan anggaran karena pandemi Covid-19.
Menurut Anam, dalam debat ketiga capres tersebut Prabowo terlihat tidak ingin melakukan elaborasi terlalu dalam, karena akan menghantam sesama koleganya di kabinet .
Anam menuturkan bahwa hal inilah keterbatasan yang dimiliki Prabowo, sehingga terlihat diserang secara keras oleh dua paslon lainnya.
"Hal inilah yang membuat netizen dan publik, terutama milenial menaruh simpati, bahkan berempati kepada Prabowo," tuturnya.
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang, bahkan menyebut banyak emoji menangis dari netizen yang menunjukkan adanya empati besar kepada Prabowo.
Prabowo Subianto disebut banjir empati dari milenial setelah debat ketiga capres.
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Billy Mambrasar Tepis Isu Yayasannya Dapat Kemudahan Menggarap Program MBG
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah