Seusai Membunuh-Buang Mayat Paryatun ke Jurang, Iwan Doggy Mengambil Harta Korban
jpnn.com, TASIKMALAYA - Polisi mengungkap pelaku pembunuhan wanita yang mayatnya ditemukan di jurang wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Korban bernama Paryatun (49) warga Sleman, Jawa Tengah.
"Pelaku tak hanya melakukan pembunuhan berencana, tetapi, sampai menjual beberapa barang berharga milik korban," kata Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono saat jumpa pers, Selasa.
Dia menuturkan tersangka inisial SK alias Iwan Doggy (35) warga Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, membunuh korban dengan cara mencekiknya hingga mengalami patah tulang leher.
Pelaku yang sudah saling kenal itu, kata AKBP Joko, membunuh korban di rumahnya di Sleman. Setelah itu pelaku membawa korban ke daerah Tasikmalaya.
"Korban hilang kesadaran seusai dicekik oleh pelaku di kediamannya saat tengah tidur di ruang tengah rumahnya," kata Kapolres.
Namunm saat di pertengahan jalan wilayah Kebumen, Jawa Tengah, kata Kapolres, korban mendengkur, sehingga tersangka kembali mencekik hingga tidak bisa bernapas lagi, yang selanjutnya dibawa dan dibuang ke jurang di wilayah Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya pada 18 November 2024 dini hari.
Dia menyampaikan pihak kepolisian yang mendapatkan informasi adanya penemuan mayat tersebut, kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara, selanjutnya berkoordinasi dengan Polda Jabar dan Polda DI Yogyakarta hingga akhirnya tersangka bisa diketahui, lalu ditangkap saat hendak melarikan diri di Bandung, Jawa Barat.
Polisi mengungkap pelaku pembunuhan wanita bernama Paryatun yang mayatnya ditemukan di jurang.
- Polisi yang Tembak Mati Siswa SMK di Semarang Masih Berstatus Terperiksa
- Seperti Ini Kepribadian Sehari-hari Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jaksel
- Geger, Guru di Kampar Ditemukan Tewas dengan Luka Robek di Leher, Sekujur Tubuh Terbakar
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan