Sewa Detektif Lokal, China Kejar Aset Warganya yang Dilarikan ke Australia
"Kami bisa menjual aset itu, memulihkan kerugian dan mengembalikan uangnya ke China. Semua pihak senang," kata McFetridge.
Mereka mengidentifikasi adanya aset properti senilai 80 juta dolar AUD (sekitar Rp 800 miliar) di Gold Coast yang mereka duga sebagai hasil pencucian uang oleh warga China.
Aset-aset ini, katanya, umumnya terletak di kawasan mewah di tepi pantai daerah tujuan wisata Australia itu dan dalam kondisi kosong.
Kedua mantan polisi mengaku bekerja dalam koridor hukum yang berlaku di Australia.
"Sebelum bertindak, kami mendapatkan nasihat hukum untuk memastikan berada dalam batas-batas hukum," kata McFetridge.
Dalam kasus pertama yang ditanganinya, mereka menghadapi gugatan dari pemilik aset. Mahkamah Agung Australia menjatuhkan putusan yang mencegah McFetridge menjual aset bersangkutan.
Meski kalah dalam kasus ini, McFetridge dan Whittaker mengaku kliennya meminta agar untuk terus mengejarnya.
Pakar anti pencucian uang yang juga mantan menyidik Scotland Yard, Neil Jeans, menyebutkan upaya pihak berwajib China menggunakan konsultan swasta seperti ini baru pertama kalinya terjadi.
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati