Sewa Galangan Kapal di Teluk Subic, Australia Peroleh Akses ke Laut China Selatan

Austal akan akhiri bisnis di Tiongkok
Pekan lalu, Austal mengumumkan telah memulai pembicaraan untuk menjual 40 persen sahamnya dalam bisnis pembuatan kapal yang didirikan lima tahun lalu di Tiongkok, di tengah memburuknya hubungan kedua negara.
Pada 2016, Austal mendirikan Aulong Shipbuilding, sebuah usaha patungan dengan Jianglong Shipbuilding, untuk membangun kapal penumpang komersial dan non-militer untuk pasar Tiongkok.
ABC pada bulan Maret mengungkapkan aluminium berkualitas buruk yang diimpor dari Tiongkok oleh Austal telah menyebabkan penundaan pembuatan kapal patroli Cape Class baru untuk Angkatan Laut Australia senilai $350 juta.
Dalam rapat dengar pendapat di Senat, pihak AL Australia mengonfirmasi bahwa aluminium yang kualitasnya "tidak dapat diterima" itu dipasok dari Wuhan pada Februari 2020, pada saat pandemi COVID-19 muncul.
Pendiri dan ketua Austal John Rothwell mengungkapkan bahwa produk itu disertifikasi secara tidak benar, dan pemasok Tiongkok mungkin juga menyediakan bahan berkualitas buruk untuk proyek pertahanan Australia lainnya.
"Pemasok mendapatkan aluminiumnya dari seluruh dunia, dalam hal ini dari Tiongkok. Saya pikir pemasok telah memasok bahan untuk proyek pertahanan lainnya yang sekarang dipertanyakan," ujar Rothwell dalam podcast yang disiarkan belum lama ini.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari
Sebuah perusahaan Australia, Austal, dalam waktu dekat akan mendapatkan hak kelola sebuah fasilitas strategis di Filipina dengan akses ke Laut China Selatan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia