Sewa Pemondokan Haji Naik Hingga 100 Persen
Senin, 14 Mei 2012 – 10:18 WIB
”Inilah yang kami protes ke Pemerintah Arab Saudi. Seharusnya kenaikan pemondokan itu memiliki regulasi. Tidak semuanya pengelola pemondokan bisa menaikan tanpa aturan,” ujar Suryadharma didampingi Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Zubaidi, Sekretaris Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Cepi Supriatna, dan Direktur Pelayanan Haji Sri Ilham Lubis.
Menurutnya, kenaikan harga sewa pemondokan itulah yang bisa memberatkan para jamaah. Terlebih letak pemondokan tersebut terbilang cukup jauh. Karena pemerintah setempat membongkar ribuan bangunan yang biasa dijadikan lokasi pemondokan.
Meski demikian, tegas Suryadharma, Indonesai tetap memiliki target lokasi terjauh bagi pemondokan haji tak boleh lebih dari 2.500 meter. Itu berarti semua pemondokan harus berada pada radius kurang dari 2.500 meter. ”Pemerintah telah berusaha mencari. Sekarang sudah terpenuhi sekitar 68,22 persen dari kebutuhan pemondokan,” papar Ketua Umum PPP ini.
Dia memastikan dari taksiran 68,22 persen itu setara dengan 226 rumah yang bakal dijadikan pemondokan. Dari jumlah calon jamaah yang ditaksir mencapai 200 ribuan jamaah asal Indonesia. SDA memastikan kenaikan harga sewa tersebut bakal secara langsung mempengaruhi biaya keberangkatan haji. Karena memang beban sewa pemondokan tersebut merupakan indikator penting dalam biaya haji.
JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) cukup terkejut saat mengetahui harga sewa pemondokan haji 2012 di Arab Saudi mengalami kenaikan yang
BERITA TERKAIT
- Pensiunan Notaris Diduga Dikriminalisasi dengan Sengketa Perdata yang Dipidanakan
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan