Sewot Disebut Ekonom Neoliberal
Rabu, 20 Mei 2009 – 14:43 WIB
JAKARTA - Selama ini, Boediono yang menjadi calon wakil presiden pendamping Susilo Bambang Yudhoyono, sering menerima tudingan sebagai ekonom yang kebarat-baratan. Bahkan tak sedikit yang menuding guru besar ilmu ekonomi di Universitas Gadjah Mada iti sebagai antek asing. Menurutnya, ilmu dari barat harus tetap diserap. Namun soal pengabdian, katanya, semuanya harus demi tanah air. "Kalau soal ilmu, dari barat itu kan harus diraih. Tapi saya ini ekonom Indonesia, berbhakti pun untuk Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya Boediono memang tak pernah menanggapi tudingan miring itu. Namun kini, Pak Boed, demikian Boediono biasa disapa, mulai bersikap defensif. Boediono mengaku sangat tersinggung dengan tudingan itu. Tak hanya itu, Boediono juga protes keras dengan julukan negatif yang disandangnya.
Baca Juga:
Kepada wartawan usai berpidato pada peringatan hari Kebangkitan Nasional di gedung Stovia, Pejambon Jakarta Pusat, Rabu (20/5) siang, Boediono menegaskan bahwa seluruh karyanya dicurahkan demi Indonesia. "Saya protes keras kalau dibilang ekonom kebarat-baratan," ujar Boediono menjawab pertanyaan wartawan tentang cap bahwa Boediono selama ini merupakan ekonom yang beroeientasi barat.
Baca Juga:
JAKARTA - Selama ini, Boediono yang menjadi calon wakil presiden pendamping Susilo Bambang Yudhoyono, sering menerima tudingan sebagai ekonom yang
BERITA TERKAIT
- Ratusan Orang di Klaten Deklarasikan Gerakan Jateng Muda
- Elektabilitas Pramono-Rano Karno Tinggi di Semua Wilayah Jakarta
- Menjelang Pemungutan Suara, Bawaslu Minta Pengawas Pilkada 2024 Bikin LHP Secara Detail
- Ahmed Zaki Iskandar Minta Kader Golkar Bekerja Keras Memenangkan Ridwan Kamil-Suswono
- Ridwan Kamil Janji Mau Bikin Jakarta Maju Tetap Berkeadilan
- Membangun Jakarta Bareng Anak Muda, RK Ecosystem Kenalkan Program Kolaborasi ala RIDO