Shaesta Waiz, Pilot Perempuan Terbang Keliling Dunia Sendirian
Namun, yang paling berkesan ketika dia melewati Samudra Atlantik. Sebab, lautan luas itu memang menyuguhkan tantangan tersendiri.
“Melewati Samudra Atlantik sangat menantang. Awalnya melewati badai salju namun dalam beberapa menit saya melihat sekeliling di atas Atlantik semuanya lautan. Tidak ada kapal apa pun. Benar-benar merasa sendiri. Hanya ada air yang saya lihat,” tuturnya.
Dan kehadiran Waiz di Bali pun terasa istimewa. Sebab, dia singgah di Bali bersamaan saat Indonesia sedang dalam suasana perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-72 kemerdekaan RI.
Dia menilai masyarakat di Indonesia sangat akrab. “Ikatan kekerabatan yang kuat,” katanya.
Waiz juga berpesan untuk perempuan Indonesia agar tidak tergantung dengan keadaan. Menurutnya, kalangan perempuan harus tangguh dan mandiri.
“Jangan pernah malu melakukan sesuatu. Berkontribusilah untuk semua orang, lingkungan dan negara,” jelasnya.
Setelah singgah di Bali, Kamis ini (17/8) dia melanjutkan terbang ke Darwin, Australia. Dari Darwin, dia akan kembali ke Daytona Beach.(rb/dwi/mus/JPR)
Berparas menarik dan berjiwa petualang. Itulah sosok Shaesta Waiz, perempuan asal Afghanistan yang melakukan terbang solo mengelilingi dunia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Super Air Jet Kurung Penumpang 2 Jam, General Manager Injourney Airport: Kacau Itu Pilotnya
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Pelacakan Elang, Kunci Kelanjutan Perundingan Pembebasan Pilot Selandia Baru
- Pilot senior Captain Hanafi Luncurkan Buku The Last Flight Pilot
- Aparat Evakuasi Nakes dan Guru Pascainsiden Pembunuhan Pilot Selandia Baru oleh KKB
- TNI Berhasil Evakuasi Jenazah Pilot Selandia yang Dibunuh KKB