Shalat Tak Pakai Jubah, Santri Dihajar Ustadz
Senin, 26 September 2011 – 09:54 WIB

Shalat Tak Pakai Jubah, Santri Dihajar Ustadz
LHOKSEUMAWE- Hanya karena tak pakai jubah ketika menunaikan shalat Maghrib, Ariga Nurhadi (16) jadi korban kekerasan ustadz. Perilaku bar-bar guru mengaji tersebut dialami korban saat berada di Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Dayah Moderen Ulumuddin, Utuen Kot Cunda, kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe. “Saya ditampar dua kali di bagian pipi kiri, setelah mengaku jubah kotor dan telah diserahkan ke keluarga untuk dicuci. Sementara yang lain tidak mengalami, bahkan dicubit bagian dada oleh Ustadz Muhammad,” ujar Ariga usai melaksanakan Shalat Zuhur di ranjang tempat ia dirawat.
Ia pun kini terpaksa dirawat di Rumah Sakit PMI Lhokseumawe, setelah mengalami gangguan esehatan di bagian rahang, kepala dan pendengaran. Pelaku menghajar dan menampar korban pada Jumat (23/9) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Baca Juga:
Keterangan Ariga kepada Metro Aceh (Grup JPNN) kemarin, bahwa dirinya dan sepuluh santri lain dihukum berdiri oleh Muhammad. Ustadz tersebut beralasan mereka tidak menggunakan jubah saat shalat Magrib, seperti yang diatur dalam pesantren. Satu-persatu santri diintrogasi namun hanya Ariga yang ditampar sebanyak dua kali, oleh pelaku yang juga anak dari pimpinan pesantren tersebut. Pasca kejadian kemarin, abg tersebut mengaku rahangnya sakit saat digerakkan, bahkan makan saja pun susah.
Baca Juga:
LHOKSEUMAWE- Hanya karena tak pakai jubah ketika menunaikan shalat Maghrib, Ariga Nurhadi (16) jadi korban kekerasan ustadz. Perilaku bar-bar
BERITA TERKAIT
- Brigjen Mukti Sebut Direktur Persiba Catur Adi Bandar Narkoba Kaltim
- Pengedar Narkoba di Cirebon Mengaku Beli Barang dari P
- Dua Penembak Mati Bos Rental Dituntut Hukuman Penjara Seumur Hidup
- Brigadir AK Diduga Bunuh Bayi 2 Bulan, Ibu Korban Lapor ke Polda Jateng, Kombes Dwi Buka Suara
- Pencari Bekicot Jadi Korban Salah Tangkap, Kapolres Grobogan: Aipda IR Telah Dihukum Patsus
- Awal Mula Temuan Mayat Ibu dan Anak di Toren Korban Pembunuhan