Shandy Aulia Ketagihan Syuting Film Horor

jpnn.com - DUA judul film horor pernah dibintangi Shandy Aulia, yakni Rumah Kentang (2012) dan 308 (2013). Keduanya mendapat sambutan cukup hangat dari pencinta film tanah air. Bahkan, 308 mendapat tempat di Screamfest Horror Film Festival 2013 yang berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat.

Mungkin, pencapaian itu yang membuat Shandy tidak menolak saat mendapat tawaran film horor lagi. Dia akan syuting film horor ketiganya akhir bulan ini. ”Tahun ini akan ada dua film yang aku perankan. Satu film drama komedi, satu lagi film horor thriller,” ujar Shandy di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (30/9).

Menurutnya, film horor terbarunya berbeda dengan kebanyakan film horor Indonesia. Bukan hanya penonton remaja dan dewasa, tetapi semua kalangan bisa menikmatinya. ”Bukan masalah ketagihan, yang paling penting kemasan. Sebenarnya film horor itu bisa masuk ke segmen manapun, anak-anak bisa, remaja bisa dewasa bisa, asal tidak ada unsur kekerasannya,” katanya.

Fokus di film, istri David Herbowo itu menolak beberapa tawaran sinetron dan film televisi. ”Kebetulan aku bisanya film, bukannya menolak yang lain. Intinya, aku nggak mau membedakan akting, semua sama kok. Kebetulan saja sekarang lebih prefer ke film,” tuturnya.

Shandy berharap, pandangan masyarakat terhadap film horor Indonesia berubah. Dia mengakui, selama ini tidak sedikit produser yang menyisipkan adegan-adegan seksi bahkan vulgar di film horor garapannya. ”Ya, kita bersama-sama memperbaiki. Yang penting sisi cerita, pengambilan gambar lebih artistic. Yang penting arah cerita dan penyampaian membuat orang suka dengan nonton horor,” ungkapnya.

Namun, aktris 26 tahun itu masih merahasiakan cerita film terbarunya. Masih tahap pra produksi, film itu baru akan mulai syuting akhir Oktober. ”Aku belum bisa membocorkan, produser yang lebih tahu. Aku hanya syuting, kalau penulis (cerita) bukan wilayah aku,” ucapnya.

Tetapi yang pasti, Shandy menjanjikan film horor terbarunya berbeda dari dua film yang pernah dimainkannya. Baik dari sisi cerita maupun pengemasan visualnya. ”Yang jelas berbeda,” tegas putri pasangan Kemas Yusuf Effendy dan Elsye Dopong itu. (ash)