Shanghai Catat Penularan COVID-19 Tertinggi di Tiongkok pada Akhir Pekan Kemarin
Namun 'lockdown' ini sudah berjalan selama seminggu dan mungkin akan terus berlanjut sampai pekan depan.
Kekhawatiran semakin meningkat karena warga Shanghai sudah mengeluhkan kurangnya produksi bahan makanan segar, sementara sistem layanan kesehatan mulai kewalahan.
Lebih dari 1.500 orang saat ini sedang dirawat di pusat karantina, yang sebelumnya adalah pusat pameran di Shanghai.
Pekan lalu, sebuah rekaman audio yang belum bisa dicek kebenarannya beredar di media sosial berisi pernyataan dari seorang pejabat kesehatan yang mengatakan pusat karantina sudah penuh.
'Lockdown' yang terjadi di Shanghai mengancam pengiriman barang-barang dari kota tersebut karena 'lockdown' telah menganggu kegiatan logistik dan layanan truk.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
'Lockdown' semakin meluar di Shanghai yang awalnya hanya direncanakan empat hari
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata