Sharon Pulang dalam Kondisi Setengah Hidup
Sabtu, 13 November 2010 – 09:32 WIB
Usul kontroversialnya itu memaksa Sharon meninggalkan Partai Likud. Sebab, sebagian besar politisi partainya menentang gagasan penarikan seluruh pemukim dan serdadu Yahudi dari Gaza itu. Sebenarnya, tidak mudah bagi Sharon untuk meninggalkan Likud. Apalagi, dia terlibat secara langsung dalam proses lahirnya partai sayap kiri itu pada 1973 silam. Setelah hengkang dari Likud, Sharon membentuk partai baru yang condong ke poros tengah dan dinamainya Kadima.
Sayangnya, stroke membuat konsep Sharon yang jelas didukung Amerika Serikat (AS) dan Palestina itu batal terwujud. Hubungan Israel dan Palestina pun makin tegang dari hari ke hari. Terutama, pasca pertempuran 22 hari yang bermula dari serangan ofensif Israel ke Gaza pada akhir 2008 lalu. Berbagai upaya untuk melanjutkan kembali perundingan damai dua negara juga mentok. Apalagi, enam pekan lalu, Israel mencabut moratorium pembangunan konstruksi baru di Jerusalem Timur. (hep/dos/ito/jpnn)
Sudah hampir lima tahun Ariel Sharon terbaring koma. Sejak terserang stroke pada 4 Januari 2006 lalu, mantan perdana menteri (PM) Israel itu belum
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan