Shell Eco-marathon Picu Lahirnya Sederet Kendaraan Hemat Energi Buatan Mahasiswa Indonesia
Dalam kesempatan yang berbeda, tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bahkan berhasil meraih gelar juara dengan mengalahkan tim pesaing dari Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.
Pencapaian tim-tim Indonesia sampai saat ini telah menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia adalah generasi yang kompetitif, gigih, dan inovatif.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, melihat program Shell Eco-marathon sejalan dengan rencana Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024.
Program itu mengutamakan pengembangan riset dan teknologi di sektor energi sebagai salah satu prioritas utama.
“Kemenristek melihat bahwa ajang Shell Eco-marathon telah menjadi tolak ukur dan inspirasi bagi Indonesia dalam menggagas kompetisi serupa di tingkat nasional, yaitu dalam Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE),” ucap Bambang Brodjonegoro.
Shell Eco-marathon menawarkan format kompetisi antar pelajar dan mahasiswa untuk mendesain, membangun dan menguji mobil-mobil hemat energi yang kemudian dipertandingkan di lintasan balap. (rdo/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Perjalanan tim Indonesia di Shell Eco-marathon Asia sudah memasuki tahun ke-10, berbagai inovasi kendaraan hemat bahan bakar tercipta dari tangan-tangan mahasiswa.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- Gelar PTGC di Singapura, Pertamina Ajak Mahasiswa Bangun Masa Depan Energi Berkelanjutan
- Nobar Bandung
- Ajang KMHE 2024 Bukti Komitmen Kemendikbudristek Dalam Keberlanjutan
- Zulqadri Ansar, Mahasiswa Doktoral Kampus Terbaik di Jerman, Calon Kuat Koordinator PPI Dunia
- Kisah Dua Mahasiswa Indonesia yang Belajar Islam ke Amerika Melalui Beasiswa LPDP