Shelly, Perawat ke-16 yang Gugur Karena Menjalankan Tugas
jpnn.com, JAKARTA - Pegawai Rumah Sakit Tarakan Jakarta Pusat melepas keberangkatan jenazah perawat Shelly Ziendia Putri dengan penghormatan terakhir, Minggu (19/4).
"Penghormatan terakhir ini merupakan bentuk solidaritas sesama profesi saat rekan mereka wafat dalam tugas," ujar Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah di Jakarta, Senin sore.
Pelepasan jenazah perawat yang bertugas di tim Ambulans Gawat Darurat (AGD) Dinas Kesehatan DKI itu viral di berbagai akun media sosial seperti di Instagram, Senin.
Salah satunya seperti yang diposting oleh @tonyariaagung, dalam video berdurasi kurang dari sepuluh detik itu menggambarkan suasana haru pelepasan jenazah Shelly.
Puluhan pegawai berseragam biru berjajaran di sisi lintasan keluar parkiran gedung IGD RS Tarakan seraya memberikan penghormatan terakhir pada jasad almarhumah yang dibawa oleh ambulans.
Harif mengatakan Shelly menjalani tugas terakhirnya di AGD Dinkes DKI dan wafat di RSUD Tarakan.
"Memang salah satu tugas yang almarhumah emban adalah mengantar pasien rujukan COVID-19 ke sejumlah rumah sakit," ujarnya.
"Terakhir dirawat dengan status PDP (pasien dalam pengawasan), tapi untuk positif atau tidaknya, kita belum tahu," ujar Harif.
Perempuan berkerudung itu dikabarkan wafat pada Minggu (19/4) pukul 20.50 WIB.
Shelly menjadi perawat ke-16 yang telah gugur selama mengemban tugas sebagai perawat pasien COVID-19 di Indonesia.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Soal Pelarangan Hijab di RS Medistra, Pengamat Kebijakan Publik Singgung Opsi Gugatan Hukum
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19