Shuniyya Ruhama, Perempuan Transgender yang Piawai Ilmu Batik

Deteksi Keaslian Batik dengan Meraba Kain

Shuniyya Ruhama, Perempuan Transgender yang Piawai Ilmu Batik
Shuniyya Ruhama. Foto Ridlwan H/Jawa Pos

Salah satu motif kreasi Shuniyya adalah motif kembang suweg. Bunga yang oleh penduduk sekitar Weleri, Kendal, disebut kembang suweg itu masih bisa ditemukan di tepi-tepi hutan atau di kawasan pedesaan. Bunga ini, kata Shuniyya, mirip bunga bangkai, tetapi lebih kecil. Jika sedang mekar, bunga ini dari jauh berbau menyengat. Namun, jika didekati, bau itu justru hilang sama sekali.

"Filosofi motif ini jangan menilai dari penampilan luarnya saja. Don"t judge a book by its cover. Tak kenal maka tak sayang," katanya.

Sejak 2009, Shuniyya mengembangkan bisnis batik dengan mengandalkan pemasaran secara online. Dia memberikan label Batik Shuniyya. Rupanya, promosi di internet itu efektif menjaring klien. Tidak hanya dari tanah air, juga sampai mancanegara. "Alhamdulillah sangat cukup," saat ditanya berapa omzetnya.

Karena penasaran jika hanya melihat gambar dari internet, banyak pelanggan Shuniyya yang minta bertemu langsung. Tidak jarang mereka juga membawa batik-batik koleksi pribadi untuk dikonsultasikan dengan Shuniyya.

Ada banyak master batik di Indonesia. Namun, keahlian Shuniyya ini cukup langka. Hanya dengan sekali pandang, dia bisa menebak motif, asal daerah,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News