Shutdown Bikin AS Tekor Rp 42 Triliun

jpnn.com, WASHINGTON - Shutdown parsial pemerintah federal Amerika Serikat ( AS ) memang berakhir. Namun, dampaknya masih sangat terasa.
Para peneliti di kongres yang tergabung dalam Congressional Budget Office (CBO) mengungkapkan bahwa kerugian akibat shutdown selama 35 hari tersebut mencapai USD 11 miliar atau setara Rp 155,008 triliun.
Sekitar USD 8 miliar (sekitar Rp 112,7 triliun) di antaranya bisa kembali setelah pemerintahan aktif lagi dan para pegawai menerima gaji.
Namun, sisanya, USD 3 miliar (sekitar Rp 42,25 triliun), tidak bisa. Kerugian yang tidak bisa kembali itu mengakibatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS turun sekitar 0,02 persen.
Kerugian juga dirasakan Joshua Tree National Park di California. Selama shutdown, jumlah ranger atau penjaga dikurangi. Imbasnya, banyak vandalisme yang terjadi. Para pengunjung liar juga membuat jalan-jalan baru dengan memotong pohon Yucca brevifolia alias Joshua tree tersebut.
Harus ada solusi sebelum regulasi tentang pembiayaan sementara yang disetujui Presiden AS Donald Trump itu berakhir pada 15 Februari. Sebelum masa tersebut, kedua belah pihak harus menemukan jalan keluar. (sha/c14/hep)
Akibat shutdown yang berlangsung selama 35 hari, Amerika Serikat mengalami kerugian ekonomi yang sangat besar
Redaktur & Reporter : Adil
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik