Shutdown di AS Bagus untuk Indonesia Dalam Jangka Pendek

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, dana masuk akhir-akhir ini didorong government shutdown di Amerika Serikat (AS).
Dalam jangka pendek, shutdown itu cukup bagus untuk pasar keuangan di negara-negara berkembang.
Apalagi, Indonesia memberikan yield SBN yang cukup tinggi di antara negara-negara Asia lainnya.
“Namun, jika government shutdown di AS terus berlangsung, dampaknya bakal terasa ke ekspor,” kata Bhima beberapa waktu lalu.
Artinya, ekspor barang konsumsi dari Indonesia ke AS akan berkurang.
Sebab, banyak konsumen di AS yang tidak menerima gaji dari pemerintahnya. Akibatnya, daya beli mereka menurun.
Sementara itu, salah satu yang mendapat hasil positif dari program OSS adalah sektor kawasan industri.
Kemudahan mengurus perizinan membuat mereka lebih mudah menggaet investor.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, dana masuk akhir-akhir ini didorong government shutdown di Amerika Serikat (AS).
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik