Shutdown di AS Bagus untuk Indonesia Dalam Jangka Pendek
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, dana masuk akhir-akhir ini didorong government shutdown di Amerika Serikat (AS).
Dalam jangka pendek, shutdown itu cukup bagus untuk pasar keuangan di negara-negara berkembang.
Apalagi, Indonesia memberikan yield SBN yang cukup tinggi di antara negara-negara Asia lainnya.
“Namun, jika government shutdown di AS terus berlangsung, dampaknya bakal terasa ke ekspor,” kata Bhima beberapa waktu lalu.
Artinya, ekspor barang konsumsi dari Indonesia ke AS akan berkurang.
Sebab, banyak konsumen di AS yang tidak menerima gaji dari pemerintahnya. Akibatnya, daya beli mereka menurun.
Sementara itu, salah satu yang mendapat hasil positif dari program OSS adalah sektor kawasan industri.
Kemudahan mengurus perizinan membuat mereka lebih mudah menggaet investor.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, dana masuk akhir-akhir ini didorong government shutdown di Amerika Serikat (AS).
- Dunia Hari Ini: Pencarian Korban Tabrakan Pesawat dan Helikopter di AS Berlanjut
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Ancaman Trump Berhasil, Kolombia Turuti Kemauan AS soal Imigran Ilegal
- Gunung Tinggi
- Donald Trump Pastikan Bom 1 Ton Pesanan Israel sudah Dikirim