Shutdown Masuk Hari ke-30, Trump Mulai Melunak
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump mencoba bersikap lunak. Sabtu (19/1) waktu setempat dia memberikan tawaran baru untuk mengakhiri shutdown atau penutupan operasi pemerintahan federal secara parsial yang sudah berlangsung sejak 22 Desember lalu.
Tawaran berupa sejumlah perlindungan sementara terhadap imigran. Sebagai gantinya, Trump tetap ingin program pembangunan tembok baja di perbatasan AS-Meksiko mendapat anggaran.
"Kelompok radikal sayap kiri tidak akan pernah mengontrol perbatasan kita. Saya tidak akan membiarkannya terjadi," papar Trump tentang pentingnya pembangunan tembok yang diinginkannya seperti dikutip CNN.
Trump menawarkan perlindungan hukum bagi Dreamers selama tiga tahun dan perpanjangan perlindungan untuk imigran program temporary protected status (TPS). Dreamers adalah sebutan untuk imigran ilegal yang datang saat masih anak-anak.
Di masa kepemimpinan Barack Obama, mereka mendapat perlindungan dalam program deferred action for childhood arrivals (DACA). Trump mengakhiri program tersebut.
Namun, gugatan pengadilan dan berbagai hal lainnya membuat Dreamers masih berada di tanah AS. Sementara itu, imigran yang masuk program TPS berasal dari negara-negara yang tengah mengalami konflik senjata maupun bencana alam.
Jika proposalnya disetujui, Trump akan menandatangani rancangan undang-undang (RUU) untuk mengakhiri shutdown parsial.
"Saya di sini untuk memecah kebuntuan dan memberi Kongres jalan untuk mengakhiri shutdown dan menyelesaikan krisis di sepanjang perbatasan sisi selatan," katanya seperti dikutip Reuters.
Shutdown parsial pemerintah federal AS tampaknya belum akan berakhir. Usulan Presiden Donald Trump masih terus ditolak Demokrat
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Minta KPU DKI Tanggung Jawab, Taufik Demokrat: Pilkada Jakarta Harus Diulang