Si Cantik Bisnis Serabi Montok, Kenyalnya Pas, Omzetnya? Lumayan
Lina menyebut memasak serabi butuh teknik khusus. Apalagi yang bentuknya montok karena punya ketebalan tertentu dengan topping yang memenuhi nyaris seluruh bagian serabi.
Rasanya tidak kelewat manis, melainkan condong ke gurih sedikit asin. ‘’Karena ketebalan itu sering disebut serabi montok,’’ terang warga Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, itu.
Perempuan berkacamata ini memang belum lama berkecimpung di dunia kuliner. Lina baru hitungan bulan nyambi jualan serabi montok. Perempuan lajang 35 tahun ini sejatinya hobi memasak.
Namun, memontokkan serabi bukan perkara mudah. Dia harus bereksperimen selama tiga hari sebelum menemukan adonan yang pas.
‘’Awal-awalnya gagal. Mulai kue yang tidak mau mengembang, kebanyakan air, kurang ini dan itu,’’ ungkapnya.
Lina sengaja menjajal resep dari berbagai sumber. Namun, tidak satu pun cocok di ujung lidahnya. Dia akhirnya meracik sendiri takaran bahan-bahan serabi montok.
Setelah mendapat satu resep yang dirasa pas, kue buatannya dibagikan ke tetangga kiri dan kanan. Tak disangka pujian datang bertubi-tubi.
‘’Rasa dan kekenyalannya dinilai pas. Saya berani buka stan deh,’’ jelas alumnus Universitas Slamet Riyadi itu.
Karlina Dewi Ristawati, seorang penyiar di Puroboyo FM, kini merintis bisnis kuliner. Dia memilih berjualan serabi montok yang rasanya sudah lekat
- PaDi UMKM Bantu Tingkatkan Omzet Pedagang Kecil di Binjai
- Mawar De Jongh Hingga Giorgino Abraham Bintangi Series 10 PM
- UMKM Binaan Pertamina Raup Omzet Hampir Rp 1,1 Miliar Selama MotoGP Mandalika
- BRI Liga 1 Bergulir, Omzet UMKM Penjual Gorengan Ini Meroket Tajam
- Raih Omzet hingga Rp 1 Miliar, Madame Malla Rasakan Kehebatan Shopee Live
- Cerita UMKM Kue Kering di Sidoarjo, Omzetnya Meroket karena Bantuan BRI