Si Cantik Bunga Jelitha Terkesan Tes Keperawanan Suku Tengger
Tes itu juga berlaku bagi para janda. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi perilaku seks bebas pada masyarakat Desa Ngadas.
Tradisi yang diangkat Bupati Malang Rendra Kresna dalam bukunya berjudul Tradisi Petekan: Tes Keperawanan dari Negeri Kayangan itu menjadi pemandangan baru bagi Bunga.
Bungsu dari empat bersaudara itu pun begitu antusias saat mendengar penjelasan soal proses tradisi petekan.
”Saya sampe bengong. Ternyata di sini ada tradisi seperti itu. Saya kira kayak desa biasa yang modern gitu,” kata perempuan yang pada gelaran Puteri Indonesia 2017 beberapa waktu lalu mewakili Provinsi DKI Jakarta.
Dia semakin terkesan ketika mengetahui bahwa ada hukuman berat bagi perempuan yang ketahuan hamil di luar nikah.
”Kalau sampai ketahuan hamil, ada hukumannya, yaitu suruh beli 50 sak semen. Wow, berapa rupiah itu ya? Bagiku, itu hal baru. Di Jakarta, yang seperti ini tidak ada,” katanya.
Setelah melihat dari dekat prosesi petekan, Bunga diajak untuk melihat sunset dari Desa Ngadas. Tepatnya dari halaman SDN Ngadas 1.
Di sekolah tersebut, Bunga sempat berinteraksi dengan sejumlah anak. ”Anak di sini cantik-cantik. Saya suka rambut mereka,” ujar Bunga, lalu tersenyum.
Puteri Indonesia 2017, Bunga Jelitha Ibrani , selama dua hari, Sabtu (22/4) dan Minggu (23/4), menjelajahi sejumlah destinasi wisata di Malang Raya.
- Hari Raya Nyepi, Akses Wisata ke Bromo Ditutup
- Jelang Nyepi, Tiga Ornamen Simbol Umat Hindu Dirusak Orang tak Dikenal
- Bunga Jelitha Berharap Menikah Tahun Ini
- Takut Ada Karma, Dukun Batal Dilantik
- Lihatlah, Puteri Indonesia Sayang Banget sama Orang Utan
- Bunga Jelitha Menangis Haru Dipeluk Ivan Gunawan