Si Cantik Gelisah karena Sang Panglima Belum juga Pulang
Perasaan gelisahnya pun hilang, tetapi ia tetap ingin mengetahui alasan sang suami terlambat pulang.
Cik Awang bercerita jika ia mendapat titah raja untuk menangkap seekor musang.
Mendengar cerita itu, Siti Syarifah tertawa kemudian bertanya, "Kanda takut amat, (padahal) hanya menangkap seekor musang saja?"
Dengan nada suara yang sedikit berwibawa, sang panglima menjawab, musang yang dimaksud bukan sembarang musang, tetapi musang yang tidak pernah ada.
Yaitu, musang berjanggut dan beruban. "Kalau tidak dapat saya akan dihukum kerat (gantung). Makanya saya pusing harus mencarinya di mana," kata Cik Awang yang berjalan mondar-mandir sambil menggaruk kepalanya.
Mendengar cerita suaminya, ia sadar jika perintah itu merupakan cara licik sang raja untuk menyingkirkan suaminya karena ingin menpersuntingnya sebagai isteri.
Meski begitu, ia meminta Cik Awang meninggalkan rumahnya hingga beberapa waktu agar bisa menangkap musang berjanggut dan beruban.
"Kanda biarkan adinda membantumu untuk mendapatkan musang sesuai titah raja. Beri saya kepercayaan, niscaya aku akan mempertahankan hal itu," serunya.
SALAH satu karya sastra Melayu yang cukup terkenal, Musang Berjanggut. Ceritanya tentang kearifan lokal yang mampu mengatasi godaan tahta, harta,
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408