Si Cantik Gelisah karena Sang Panglima Belum juga Pulang
Mendengar perkataan itu, sang raja langsung membenarkan yang ada dalam peti tersebut adalah musang berjanggut dan beruban. Ia pun tidak akan menghukum Cik Awang.
Sutradara Teater, Yudhistira Sukatanya menuturkan kisah tersebut merupakan gambaran sifat manusia yang selalu menggunakan kekuasan dan hartanya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Akan tetapi, tidak semua orang selalu tergoda dengan silau harta dan kekuasaan.
Tetapi, mereka tetap dengan setia dengan pendirian yang dipegangnya.
Satu lagi, kesetiaann pada pasangan akan selalu membuatnya untuk tetap teguh dalam segala hal merupakan sesuatu yang harus dilakukan hingga akhir hayat.
"Catatan yang ingin disampaikan juga adalah jangan hanya menilai orang dari luarnya saja. Pelajari segalanya. Ibarat bunga mawar yang sangat indah dan harum, tetapi di balik itu ada duri yang siap menusuk siapa saja yang ingin memetiknya," tutupnya. (*/abg/sam/jpnn)
SALAH satu karya sastra Melayu yang cukup terkenal, Musang Berjanggut. Ceritanya tentang kearifan lokal yang mampu mengatasi godaan tahta, harta,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408