Si Cantik Rani, Sang Pembawa Baki Ini Ingin Jadi Polwan

Si Cantik Rani, Sang Pembawa Baki Ini Ingin Jadi Polwan
nat jpnn

jpnn.com - JAKARTA – Senyum Rani Noerisan bertiwikrama bak bunga mekar usai menunaikan tugas sebagai pembawa baki pada upacara penurunan bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).

Mengenakan jilbab hitam, gadis manis itu mengaku senang karena bisa menjalankan tugasnya tanpa gugup. Rani mengaku merasakan kegugupan saat geladi resik, Sabtu (15/8) lalu.

“Saya panjatkan puji syukur pada Allah, alhamdulilah, lancar, sukses. Tadi deg-degan sedikit aja. Dibandingkan dengan geladi bersih, lebih enak yang tadi.” ujar Rani saat ditemui JPNN ketika beristirahat di Wisma Negara.

Rani mengaku mendapat banyak pengalaman berharga ketika mengikuti Paskibra 2015. Salah satunya ialah belajar disiplin waktu. Dia mengatakan, bangun pagi adalah hal yang sulit dilakukan dalam kesehariannya.

Namun, saat latihan, gadis hitam manis itu mau tak mau harus mengikuti jadwal yang diberikan pelatih dan pembina. Selain itu, tidur malam juga berubah menjadi pukul 22:00 WIB.

“Biasanya bangun jam 6 kalau sekolah, kalau libur suka bangun siang. Jadi tiba-tiba bangun setengah 4 jadi kaget.Tidur malam jam 10,” ujar Rani sambil tertawa.

Bungsu pasangan Amir Utia Rahman dan Darmawati Sabihi itu tetap bertahan karena teringat petuah orang tua tercintanya. “Sebelum jalan orangtua pesan percaya diri selalu,” imbuh Rani..

Kini, Rani ingin terus menggapai cita-citanya. “Saya ingin jadi Polwan. Di Paskibra kan saya sudah dapat dasarnya, jadi Insya Allah bisa tercapai cita-cita saya,” tegas gadis manis kelahiran 13 Oktober 1999 itu. (flo/jpnn)


JAKARTA – Senyum Rani Noerisan bertiwikrama bak bunga mekar usai menunaikan tugas sebagai pembawa baki pada upacara penurunan bendera Merah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News