Si Cantik, Satu-satunya Komandan Perempuan Tanker Pertamina

Saat itu dia belum kepikiran untuk menjadi nakhoda. Agustin hanya mencoba enjoy menjalankan pekerjaan yang didapatnya setelah meraih gelar S-1 pelayaran.
Nah, ketika menjadi mualim III pada 2004, dia berkesempatan memegang kemudi kapal. ’’Saat itu perasaannya bangga. Keren banget ternyata,’’ ungkapnya.
Tiga tahun kemudian, saat berpangkat ahli nautika tingkat II, dia mulai bergabung dengan Pertamina. Bergabung dengan BUMN energi membuatnya berkesempatan bertemu dengan Karen Agustiawan, Dirut Pertamina saat itu.
’’Kata Bu Karen, ayo dicoba untuk jadi nakhoda,’’ ingatnya.
Ucapan tokoh yang masuk Asia’s 50 Power Businesswomen versi Forbes pada 2011 itu menjadi pelecut semangat. Apalagi Agustin saat itu sudah menjadi mualim I. Posisi yang belum pernah dijamah perempuan untuk lingkup Pertamina.
Tapi, harapan menjadi nakhoda sempat luntur ketika dia dipindah dari kapal ke kantor pada 2013. Ternyata, jalan menjadi orang nomor satu di kapal tanker Pertamina justru terbuka saat itu. Ada kapten senior yang menanyakan kepada dia apakah berani menjadi nakhoda.
’’Saya bilang siap. Segala tes untuk menguji kemampuan mengenal kapal mulai hal sepele sampai besar saya lalui,’’ terangnya.
Meski semua tes berhasil dilewati, dia sempat tidak percaya diri. Sebab, menjadi kapten kapal tanker merupakan pekerjaan yang laki banget. Tapi, ternyata dia lulus dan dipercaya menjadi nakhoda.
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu