Si Cantik, Satu-satunya Komandan Perempuan Tanker Pertamina
Sampai tibalah kesempatan menakhodai kapal Pertamina untuk kali pertama. Agustin mengaku sangat deg-degan ketika itu. Meski pernah mengarahkan kapal tanker, menjadi nakhoda benar-benar berbeda. Dia sampai bingung menggambarkan suasana hatinya.
’’Ibarat naik mobil, saya tahu bisa nyetir. Tapi, gimana ya…?’’ katanya. Petualangan Agustin pada tahun pertama menjadi nakhoda juga membawa beban berat. Sebab, dia harus membuktikan bahwa nakhoda perempuan sama tangguhnya dengan laki-laki.
Ujian itu lantas datang sekitar Januari 2014 ketika dia melakukan pelayaran ke Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Saat itu arus sangat kencang. Seorang kawan dari kapal lain mengabarkan, kekuatan arus bisa menyeret sebuah kapal sampai membentur kapal lain.
’’Kalau saya kandas, perempuan-perempuan lain di belakang saya bisa jadi tidak akan mendapat kesempatan menjadi nakhoda,’’ tuturnya.
Pengalaman mendebarkan lainnya, kapal yang dibawanya pernah mengeluarkan api dari cerobong. Itu terjadi ketika Agustin melakukan perjalanan dari Situbondo ke Makassar.
Dia mengenang bagaimana awal mula api terlihat. Dia pun langsung bereaksi meminta mesin dimatikan. Sikap sigap Agustin membuat bahaya itu bisa diatasi. Bisa dibayangkan kalau kapal yang masih membawa bahan bakar tersebut tiba-tiba meledak karena Agustin tidak sigap.
Selebihnya, selama perjalanannya dari Sabang sampai Merauke, tidak ada yang disebutnya membahayakan. Bagaimana dengan perompak? Penggemar novel kolosal itu mengaku belum pernah menemui. Meski, dia tahu, kapal tanker paling diincar karena dianggap mahal.
’’Saya nggak takut sih, tapi semoga nggak ketemu,’’ katanya.
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara