Si Dukun Pembunuh Beristri Dua, Rumahnya Mewah
jpnn.com - MAGELANG -- Tak banyak warga yang mau bicara soal Muhyaro, dukun pengganda uang sekaligus pembunuh 3 orang. Namun dipastikan pria 41 tahun itu beristri dua. Rumahnya cukup mewah di Lereng Gunung Sumbing Dusun Petung Desa Ngemplak Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang.
Dengan istri pertama, Muhyaro memiliki 3 anak. Sedangkan dengan istri kedua, ia memiliki satu anak kecil. Kedua perempuan ini tinggal satu desa. Rumahnya hanya berjarak sekitar 1 km. Kedua 'orang dekat' Muhyaro ini sama-sama tertutup setelah terungkapnya aksi kriminal suaminya. Keduanya kemarin sudah diperiksa polisi.
"Istrinya dua. Istri pertama tak diurusi," kata salah satu warga, Minggu (28/7).
Ketika ditanya soal identitas dan kehidupan Muhyaro dan istrinya, warga menghindar. Hal serupa juga dilakukan warga lainnya. "Saya bukan warga sini," katanya beralasan.
Perangkat desa setempat Hisam membenarkan Muhyaro beristri dua. "Istrinya dua. Masih hidup semua," katanya singkat.
Muhyaro lebih banyak tinggal di rumah istri keduanya. Rumah ini berjarak 100 meter dari kebun tempat ditemukan 3 korban pembunuhan Muhyaro. Lokasi rumah merupakan bukit yang dikepras.
Rumah Muhyaro dan istri keduanya berdesain modern. Bercat abu-abu dan berlantai ubin. Pintunya terbuat dari kayu berkualitas. Pun halnya dengan jendela.
Di samping kiri rumah merupakan tanah yang dikepras, menjadi seperti pagar alami. Sedangkan di bagian kanan terdapat tanah menurun. Saat polisi datang, rumah itu sepi.
MAGELANG -- Tak banyak warga yang mau bicara soal Muhyaro, dukun pengganda uang sekaligus pembunuh 3 orang. Namun dipastikan pria 41 tahun itu beristri
- Seorang Siswi Madrasah di Inhu Ditemukan Meninggal di Kamar Kosnya
- Diduga Tengkorak Ini Mahasiswa ULM, Berpakaian Merah-Celana Biru
- Selama 5 Tahun, Peredaran Uang Palsu di Jabar Tembus Rp7,1 Miliar
- Polisi: Komplotan Perampok Perhiasan di Bekasi Selatan Telah Beraksi 12 Kali
- Maling Tewas di Tangan Kakek di Bogor
- Detik-Detik Kakek R Pergoki Pencuri di Kebunnya, Berduel, Pencurinya Tewas