Si Ibu Cerita tentang Kondisi Anaknya yang Divaksin Palsu, Ngeri!
JAKARTA - Kendati kasus dugaan vaksin palsu telah terungkap sejak dua minggu lalu, ternyata orang tua sulit untuk mengelak dari jebakan vaksin palsu.
Siti Nurkholifah, 27, ibu dari bayi berumur enam bulan, Gaisan Ahmad Altanis, menangis tersedu setelah mengetahui anaknya mendapatkan vaksin palsu di Klinik Bidan Elly Novianti.
Anaknya tersebut baru saja vaksinasi pada Rabu pagi (29/6) di klinik yang digerebek Bareskrim malam harinya.
Pukul 13.00 polisi masih berkumpul di Klinik yang beralamat di Jalan Centek Raya, Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur. Ternyata, polisi itu sudah mengundang sejumlah orang tua dan bayinya yang masuk daftar korban vaksin palsu, diantaranya Dewi,28, dan anaknya Farisa Rifanda Handoko, 6 bulan.
Lalu ada juga pasangan suami istri Hendra, 36 dan Lela,37, serta anak bungsunya Khazindra,2. Serta Eka Rachmawati, 23 dan bayinya Andika Putra Mahes, 6 Bulan. Ketiga orang tua ini tampak kaget mengetahui vaksin yang digunakan anaknya kemungkinan palsu.
Beberapa menit kemudian, ada seorang ibu yang datang bersama anaknya. Dia bermaksud untuk mengambil kuitansi vaksinasi yang dilakukan Rabu pagi. Siapa sangka, dia mendapatkan kabar yang mengejutkan dari salah seorang anggota kepolisian, bahwa vaksin yang digunakan Bidan Elly ternyata palsu. Mendengar itu dia tersentak.
Dia langsung terduduk di ruang tunggu klinik. Air matanya tak terasa mulai mengalir. Mukanya merah. Anaknya yang tertidur digendongannya hanya dipandangi. Pada Jawa Pos, dia mengungkapkan keresahan hatinya. Menurutnya, kondisi yang terjadi padanya seperti sedang terjebak.
”Saya sudah mengetahui dari pemberitaan kalau ada vaksin palsu, tapi saya tidak menyangka kalau saya dan anak harus mengalaminya,” tuturnya sesenggukan.
JAKARTA - Kendati kasus dugaan vaksin palsu telah terungkap sejak dua minggu lalu, ternyata orang tua sulit untuk mengelak dari jebakan
- Tinjau Gereja, Pj Gubernur Jakarta Pastikan Natal Berjalan Lancar
- Menko Pratikno dan Stakeholder Tinjau Pelabuhan Merak untuk Pastikan Kelancaran Nataru
- Kemensos dan BKN Gelar Tes Pegawai Disabilitas Netra dengan Sistem Komputer CACT
- Sekjen PDIP Hasto Jadi Tersangka, Pengamat: KPK Harus Beri Penjelasan Terbuka
- Germas PP Minta KPK Proses Bupati di Jateng Ini
- Hasto Jadi Tersangka, Guntur Romli: PDIP Makin Ditekan, Makin Melawan