Si Kecil Mengalahkan Si Besar, Bagaimana Serangan Balik Ukraina Bikin Rusia Babak Belur?
Sejumlah analis militer meyakini moral pasukan Rusia berada pada titik rendah dan tak mempercayai rantai komando sendiri yang bahkan sudah terjadi sejak awal invasi akhir Februari silam.
Banyak tentara Rusia yang tak tahu alasan pasti mengapa harus memerangi Ukraina dan keadaan ini membuat banyak serdadu Rusia menolak bertempur.
Makin menentukan
Pada awal invasi Rusia, sekutu-sekutu Ukraina malah yakin Ukraina bakal jatuh ke tangan Rusia dalam hitungan hari.
Kenyataannya Ukraina bertahan, sebagian besar karena moral tinggi dan alasan berperang yang jelas itu, yang adalah bekal yang juga dimiliki Vietnam dan Afganistan saat mengusir Amerika Serikat dan Uni Soviet beberapa dekade lalu.
Ukraina pun berhasil memukul mundur Rusia di banyak front. Akan tetapi Putin menegaskan bahwa kontra-ofensif Ukraina tak akan mengubah rencana Rusia di Ukraina.
"Operasi kami di Donbas tak akan berhenti," kata Putin setelah KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, belum lama ini.
Ironisnya dalam acara di Samarkand itu, Putin mendapatkan sambutan dingin dari sekutu-sekutunya di Asia Tengah, termasuk Uzbekistan.
Kontra-ofensif Ukraina mulai akhir Agustus 2022 di bagian timur lautnya yang tengah diduduki Rusia yang menguakkan lagi fenomena unik
- Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Ernando Ari Minta Skuad Garuda Mewaspadai Serangan Balik
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS