Si Kecil Mengalahkan Si Besar, Bagaimana Serangan Balik Ukraina Bikin Rusia Babak Belur?
Gambarannya terlihat dari cara mereka memperlakukan Vladimir Putin.
Begitu Presiden China Xi Jinping tiba di Samarkand, Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev langsung menyambutnya di bandara, tetapi giliran Putin "hanya" Perdana Menteri Uzbekistan Abdulla Oripov yang menyambut dia.
Sikap sebagian besar anggota SCO juga terlihat menolak penggunaan perang dalam menyelesaikan konflik.
Beberapa jam sebelum tiba di Samarkand, Xi Jinping singgah di Kazakhstan untuk bertemu Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev.
Kepada Tokayev, Xi berkata, "Apa pun perubahan lingkungan internasional yang terjadi, kami dengan tegas mendukung Kazakhstan mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayahnya."
"Kami dengan tegas menentang campur tangan kekuatan apa pun dalam urusan dalam negeri negara Anda," kata Xi.
Ini pesan tegas China yang eksplisit menegaskan sikap antiperang mereka, selain menjadi pembesar hati untuk Kazakhstan yang acap di-bully oleh para pemimpin Rusia bahwa Kazakhstan berdiri karena kebaikan Rusia.
Oleh karena itu, apa yang dicapai Ukraina saat ini jauh melewati spektrum perang Ukraina-Rusia karena efeknya sampai juga ke kawasan-kawasan seperti Asia Tengah, walau cuma dalam bentuk sentimen anti-pendudukan asing.
Kontra-ofensif Ukraina mulai akhir Agustus 2022 di bagian timur lautnya yang tengah diduduki Rusia yang menguakkan lagi fenomena unik
- Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Ernando Ari Minta Skuad Garuda Mewaspadai Serangan Balik
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS