Si Ketupat Maksi dan Mini

Si Ketupat Maksi dan Mini
Si Ketupat Maksi dan Mini
Jika kedua kubus itu didempetkan sehingga tampak menjadi satu, karena sama besar serta sama dan sebangun, berarti penegakan hukum sudah benar bagaikan dua sejoli. Tetapi jika keadilan hanya berjalan 75 persen, maka kubus akan tampak menjadi dua. Kubus teori 100 persen dan kubu praktek 75 persen.

Jika praktek hukum dan keadilan semakin kecil pelaksanaannya, maka kubusnya semakin kecil. Bisa kubus teori 100 persen, tetapi kubus praktek hanya 50 persen, atau malah 25 persen, atau 10 persen, 5 persen. Inilah dua ketupat yang ekstrim. Yang satu besar, satu lainnya kecil. Yang satu maksi, lainnya mini!

Ruang kosong antara kubus teori dan praktek itu semakin luas dan lebar, yang menunjukkan penegakan hukum semakin buruk, kumuh, brengsek dan amburadul. Ah, semoga tidaklah seekstrim itu.

Saya mencoba menafsirkan seraya mendeskripsikan penelitian Hellman dan kawan-kawan di Federasi Rusia, Estonia, Hungaria dan Ukrania, pada 2000 silam tentang kubus-kubus tersebut.

KUBUS itu bentuknya seperti ketupat yang membuat selera berdesir. Tapi bisa pula jadi alat peraga bagi benchmark supremasi hukum yang hari-hari ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News