Si Majikan Kejam Siram Tubuh Febriyanti pakai Air Panas 2 Panci, Mirip Sinetron

Si Majikan Kejam Siram Tubuh Febriyanti pakai Air Panas 2 Panci, Mirip Sinetron
Korban Eka Febrianti saat menceritakan kejadiannya di Mapolda Bali didampingi pengacaranya. Foto: istimewa for Bali Express

"Penyiraman pertama dilakuakan oleh majikannya ini. Lalu dilanjutkan oleh adik tirinya dan ai Eri. Segelas demi segelas sampai dua panci air panas habis," ungkapnya.

Tak berhenti di situ, korban pun tetap disuruh mencari lagi hingga larut malam. Usai mencari di gudang tidak ketemu, dan korban sudah tidak sanggup lagi, akhirnya pukul 21.00 meloncat dari atas pagar dan melarikan diri. "Disuruh cari lagi, jika tidak ketemu akan ditambah 2 panci air panas lagi. Makanya korban lari," jelasnya.

Setelah melompat pagar, korban bersembunyi di warung dekat TKP. Oleh pemilik warung, korban disuruh melarikan diri sejauh-jauhnya supaya tidak tertangkap dengan dibekali uang Rp 5 ribu dan kue.

Korban kemudian berjalan kaki menyusuri jalan hingga bertemu dengan ibu-ibu pemilik warung lainnya. Yang kemudian membantu korban memanggilkan petugas kepolisian. Lantaran ketakutan, korban hanya mengaku jatuh saat ditanya soal lebam pada mukanya.

Sembari menyampaikan mau ke Nusa Dua, ke rumah budenya, korban kemudian dibantu petugas mencarikan angkot hingga sampai di Terminal Batu Bulan. Sesampainya di terminal, korban berniat mencari petugas polisi untuk meminta bantuan lagi mencarikan angkutan Sarbagita jurusan Nusa Dua.

Lantaran merasa sudah tidak punya uang, niat tersebut diurungkan. Korban lalu bertemu dengan satpam terminal yang kemudian membantunya mencari ojek pada Rabu (8/5) pukul 09.00. Kepada satpam tersebut, korban akhirnya jujur telah dianiaya majikannya.

"Diantarlah korban naik ojek dengan membayar Rp 120 ribu. Dibayarin temannya ketemu pukul 09.00 di Nusa Dua. Lukanya itu dua hari tidak diapa-apakan. Sudah melepuh dan menempel. Bajunya akhirnya digunting oleh temannya. Di bagian tubuhnya 50 persen. Juga paha kanan kirinya," ungkapnya.

Barulah pada Kamis (9/5) korban dibawa ke Puskesmas Kuta Selatan. Hingga bertemu dengan seorang perawat yang dikenal dengan nama Ibu Guntur. Berawal dari perkenalan itu, kasus korban kemudian ditangani oleh Supriyono.

Nasib malang pembantu rumah tangga asal Kalisat, Jember, Jatim yang bernama Eka Febriyanti disiram air panas oleh majikan yang kejam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News